
MESKIPUN diminta menunggu di Posko Informasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, sejumlah keluarga santri memilih bertahan menunggu di posko informasi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Mereka akan meninggalkan posko apabila jenazah korban ditemukan dan teridentifikasi.
Di posko informasi Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo masih terlihat banyak keluarga wali santri, meskipun jumlahnya sudah berkurang. Sejumlah wali santri memilih menunggu di posko kawasan ponpes, hingga jenazah anak mereka ditemukan dan teridentifikasi.
Pasangan suami istri Salahuddin, 47, dan Khoyimah, 45, sudah tujuh hari enam malam bertahan di posko informasi Ponpes Al Khoziny. Mereka menunggu jenazah anak mereka, Ahmad Syuhaibi, 15, ditemukan dan teridentifikasi.
"Sampai anak saya ditemukan dan resmi identifikasi, saya baru akan keluar dari sini," kata Salahuddin, Minggu (5/10).
Pasangan suami istri ini didatangi Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana yang melakukan peninjauan posko, Minggu (5/10). Wakil bupati Sidoarjo meminta mereka bersabar dan berdoa agar proses evakuasi dan identifikasi lancar.
"Tetap semangat, bersabar, dan berdoa semoga semuanya lancar," kata Mimik.
Salahuddin dan Khoyimah adalah warga asal Blega, Bangkalan Madura. Anak mereka, Ahmad Syuhaibi, sudah satu tahun enam bulan menjadi santri di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Mereka hanya bisa berharap agar jenazah Ahmad Syhaibi ditemukan. Sejak Senin (29/9) hingga Minggu (5/10) mereka tetap bertahan di posko informasi ponpes. (HS/E-4)