PERUSAHAAN Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya memastikan stok daging di Jakarta mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Warga tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan daging pada momen menjelang akhir tahun.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, mengatakan stok daging di gudang cold storage masih mencukupi. Stok yang ada masih bisa memenuhi permintaan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.
"Kami insya Allah sudah, stok kami cukup untuk dua ampai tiga bulan ke depan, dan itu akan terus kita upayakan untuk ketahanannya," kata dia saat diskusi di Balai Kota Jakarta, dikutip Minggu (5/10).
Ia menjelaskan, hampir 90% stok daging di Dharma Jaya berasal dari impor. Sementara saat ini kurs dolar Amerika Serikat saat ini sedang mengalami kenaikan, sehingga akan mempengaruhi harga daging impor.
Kendati demikian, Raditya menyatakan, hingga saat ini belum ada kenaikan harga daging di pasaran. Pasalnya, pihaknya selalu belanja daging dalam partai besar ketika harga sedang turun.
"Ya, itulah gunanya tadi, kenapa kami perlu adanya cold storage. Karena kita jadi bisa menyimpan stok kami. Pada saat harga itu mahal, kita punya stok yang harganya masih di bawah harga yang sekarang," ujar dia.
Ia menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan juga akan ada lagi stok daging yang datang dari Australia. Namun, harga yang digunakan masih menggunakan harga lama.
"Jadi mudah-mudahan ini juga bisa menjadi bagian dari salah satu antisipasi kenaikan harga atau kenaikan kurs dolar yang seandainya ini naik lagi," kata Raditya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi Jakarta, Hasudungan Sidabalok, mengatakan pihaknya telah membuat prediksi kebutuhan bahan pokok hingga akhir Oktober 2025. Dari prediksi itu, seluruh kebutuhan pokok masih dalam kondisi aman.
"Ada kurang lebih 10 produk pangan strategis yang kita prognosa terkait dengan kebutuhan dan ketersediaannya di pasaran. Jadi untuk bulan September sampai dengan akhir Oktober ini juga kami sudah buat prognosa," kata dia.
Ia menjelaskan, kebutuhan beras selama dua bulan itu itu sekitar 156.745 ton. Sementara itu, ketersediaan beras mencapai 303.297 ton. "Jadi cukup untuk dua bulan sampai akhir bulan ini," ujar dia.
Sementara itu, untuk daging sapi dan daging kerbau, total kebutuhan selama dua bulan adalah 11.999 ton. Sementara ketersediaannya mencapai 40.418 ton. Begitu pula dengan daging ayam, yang stoknya mencapai 74.940 ton, sementara kebutuhannya hanya 30.176 ton.
Hasudungan menambahkan, ketersediaan produk lain seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting juga masih mencukupi hingga akhir bulan ini. Pasalnya, pihaknya memiliki stok 9.272 ton cabai rawit merah dan 10.641 ton cabai merah keriting. Sementara kebutuhan cabai rawit merah hanya 4.131 ton dan cabai merah keriting 5.595 ton.
"Yang produk-produk lain, produk hortikultural lain yang berpengaruh terhadap inflasi daerah seperti bawang merah, bawang putih, itu juga cukup," ujar dia.
Ohwal kebutuhan pangan hingga akhir tahun, Hasudungan mengaku belum membuat prediksinya. Menurut dia, prognosa untuk November dan Desember 2025 baru akan dilakukan pada bulan depan. (E-4)