
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menemukan empat jenazah di reruntuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Jumat (3/10). Hingga Jumat (3/10), Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih diyakini tertimbun reruntuhan tanpa tanda-tanda kehidupan sejak bencana terjadi.
"Seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi lebih lanjut," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (3/10).
Berdasarkan data absensi santri, masih ada 54 orang yang belum ditemukan. Hingga Kamis (2/10) pukul 11.45 WIB, total korban terdampak tercatat 166 orang. Dari jumlah itu, 111 orang berhasil ditemukan, terdiri dari 14 orang dirawat inap, 89 orang diperbolehkan pulang, dan sepuluh orang meninggal dunia.
Suharyanto mengatakan, lebih dari 400 personel gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU-SDA, serta relawan dikerahkan untuk operasi yang berlangsung 24 jam bergantian.
"Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ujarnya.
Pencarian korban, ujar Suharyanto, dilakukan dengan metode pemeriksaan fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda korban selamat, sehingga fokus pencarian dialihkan pada evakuasi jenazah dan pembersihan reruntuhan dengan alat berat. Penggunaan alat berat pun juga telah mendapat persetujuan keluarga korban.
"Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan," jelasnya.
BNPB juga memastikan potensi penemuan jenazah masih ada. Perkembangan pencarian akan dilaporkan secara berkala setiap pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.
"Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya," tambahnya.
Lebih lanjut, untuk mendukung operasi, BNPB telah mengirimkan 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, serta menyalurkan insentif operasional bagi personel gabungan selama tujuh hari. Dukungan alat berat juga disiapkan, termasuk tiga crane, satu excavator breaker, 30 dump truck, empat pemotong beton, serta 30 ambulans.
Sementara itu, kata Suharyanto, korban selamat dirawat di berbagai fasilitas kesehatan, di antaranya RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto. Sebagian besar telah pulang, sebagian masih menjalani perawatan, dan sejumlah korban meninggal tercatat di rumah sakit tersebut. (H-4)