Liputan6.com, Jakarta Masa depan Ruben Amorim di Manchester United kembali jadi sorotan. Tekanan semakin besar setelah hasil buruk terus diraih Setan Merah di awal musim.
Nama Gareth Southgate mulai dikaitkan sebagai calon pengganti. Dukungan datang dari mantan striker timnas Inggris, Peter Crouch.
Crouch menilai Southgate memiliki kapasitas untuk membangun fondasi jangka panjang di Old Trafford. Ia menyebut pengalaman Southgate bersama Inggris bisa menjadi modal berharga.
Situasi ini membuat publik menanti keputusan manajemen MU. Apakah mereka tetap memberi waktu untuk Amorim, atau mencari opsi baru.
Southgate Dinilai Punya Karakter Tepat
Crouch menegaskan Southgate bisa membawa perubahan positif di MU. Menurutnya, pengalaman membangun budaya timnas Inggris adalah contoh nyata.
Ia melihat United membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki suasana di dalam skuad. Southgate dianggap cocok untuk misi tersebut.
"Saya suka Gareth, dia menerima kritik yang tidak adil. Dia membawa kami ke final, dan meski gagal juara, itu hanya soal detail kecil," kata Crouch.
"Dia bisa membangun sesuatu di sana. Jika terus merekrut manajer untuk jangka pendek, MU tak akan berkembang, dan Gareth adalah sosok yang bisa membangun hal besar," tambahnya.
Tekanan Besar untuk Ruben Amorim
Amorim saat ini mencatat poin per laga terburuk dibanding pelatih MU sebelumnya di Premier League. Kekalahan dari Brentford akhir pekan lalu membuat posisinya semakin goyah.
Crouch menyebut kekalahan melawan Sunderland bisa jadi titik akhir Amorim di Old Trafford. Jika itu terjadi, Southgate diyakini kandidat tepat.
"Apakah dia manajer glamor yang diinginkan fans MU? Mungkin tidak, tapi dia membangun atmosfer klub yang sempat hilang," ujar Crouch.
"Dia menciptakan hubungan antara pemain, publik, dan media di Inggris. Jika bisa melakukan itu di MU, hasilnya akan sangat positif," tegasnya.
Perbandingan dengan Situasi Inggris
Crouch melihat ada kesamaan kondisi MU sekarang dengan Inggris sebelum Southgate datang. Saat itu, timnas Inggris juga mengalami keterputusan dengan publik.
Ia menilai Southgate berhasil memperbaikinya dan membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 serta final Euro 2021 dan 2024. Hal itu bisa jadi pembelajaran untuk MU.
"Ada ketidakharmonisan besar antara fans dan tim. Itu juga yang saya lihat di MU sekarang," ujar Crouch.
"Di Inggris, Southgate membuat pemain merasa senang datang ke kamp timnas. Sementara di MU, para pemain terlihat tidak menikmatinya, dan itu perlu diubah," jelasnya.
Masalah Lebih Dalam di MU
Menurut Crouch, masalah MU bukan hanya soal pelatih. Ia menilai sudah banyak manajer top yang gagal sejak kepergian Sir Alex Ferguson.
Mourinho, Van Gaal, hingga Moyes pernah mencoba, namun hasilnya tetap tidak sesuai harapan. Crouch menyebut ada hal mendasar yang belum terselesaikan di dalam klub.
"Mourinho, Van Gaal, Moyes, mereka bukan manajer buruk. Mereka membuktikannya di tempat lain setelah meninggalkan MU," kata Crouch.
"Ada sesuatu yang tidak beres di MU sejak Ferguson pergi. Itu yang harus diselesaikan lebih dulu agar tim kembali ke jalur," tegasnya.