Liputan6.com, Jakarta Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, mengungkapkan perbincangannya dengan wasit Anthony Taylor setelah timnya kalah 1-2 secara dramatis dari Chelsea di Stamford Bridge. Ia mengaku heran karena pertandingan tampak dihentikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya, meski perayaan gol Chelsea berlangsung cukup lama.
Chelsea meraih kemenangan lewat gol telat Estevao di menit ke-95, setelah laga tampak akan berakhir imbang. Namun, menurut Van Dijk, waktu tambahan tidak mencerminkan durasi perayaan gol yang panjang.
“Saya lihat selebrasinya dan itu pantas, tapi saya pikir berlangsung lebih dari dua menit. Saat peluit akhir dibunyikan di menit 98, saya bertanya-tanya, bagaimana bisa? Saya hanya bertanya dengan sopan, bukan marah,” ujar Van Dijk usai laga.
Gol Telat Estevao dan Kekalahan Ketiga Liverpool
Laga berlangsung ketat sejak awal. Chelsea unggul cepat lewat tembakan jarak jauh Moises Caicedo, sebelum Cody Gakpo menyamakan kedudukan bagi Liverpool. Ketika hasil imbang tampak tak terhindarkan, Estevao muncul sebagai pahlawan The Blues.
Pemain muda Brasil berusia 18 tahun itu mencetak gol kemenangan di masa tambahan, memanfaatkan umpan silang Marc Cucurella untuk menaklukkan Giorgi Mamardashvili. Gol tersebut disambut selebrasi liar para pemain dan fans Chelsea, bahkan membuat pelatih Enzo Maresca diusir dari lapangan karena reaksinya yang berlebihan.
Kemenangan ini menjadi pelipur lara bagi Chelsea setelah dua kekalahan beruntun di Premier League. Sebaliknya, bagi Liverpool, hasil tersebut memperpanjang tren negatif dengan tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi.
Slot di Bawah Tekanan, Liverpool Butuh Respons Cepat
Bagi manajer Arne Slot, jeda internasional datang di waktu yang tepat untuk menenangkan situasi. Dalam dua pekan terakhir, Liverpool kalah dari Crystal Palace, Galatasaray, dan Chelsea, yang membuat posisi mereka tergeser oleh Arsenal di puncak klasemen.
Slot kini dihadapkan pada banyak pekerjaan rumah, mulai dari menemukan sistem terbaik, mengoptimalkan peran Florian Wirtz, hingga memperbaiki lini belakang yang rapuh. Van Dijk pun menegaskan fokus tim harus tetap pada peningkatan performa, bukan menyalahkan keputusan wasit.
Liverpool akan menghadapi ujian berat setelah jeda, menjamu rival abadi Manchester United pada 19 Oktober. Laga itu bisa menjadi momen kebangkitan sekaligus pembuktian arah proyek Arne Slot di Anfield.