Liputan6.com, Jakarta- Manajer Chelsea, Enzo Maresca, menarik perhatian publik setelah timnya berhasil menaklukkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. Dia memecahkan rekor milik manajer legendaris Chelsea, Jose Mourinho.
Kemenangan ini menorehkan sejarah baru di Stamford Bridge. Chelsea untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir mampu mengalahkan Liverpool dalam dua laga liga beruntun.
Sebelumnya, mereka menang 3-1 atas The Reds pada Mei lalu, dan hasil terbaru ini, Sabtu malam, menyamai prestasi terakhir yang dicapai di bawah Jose Mourinho pada 2014, saat Chelsea menundukkan Liverpool 2-0 pada April dan 2-1 pada November tahun itu.
Kemenangan penting ini tidak hanya mengamankan tiga poin berharga bagi The Blues, tetapi juga diwarnai dengan selebrasi ikonik dari Maresca yang mengingatkan banyak pihak pada gaya ekspresif Jose Mourinho. Perayaan berlebihan tersebut bahkan berujung pada pengusiran Maresca dari pinggir lapangan oleh wasit.
Insiden ini menjadi sorotan utama, menunjukkan intensitas laga dan betapa krusialnya kemenangan tersebut bagi Chelsea di tengah tekanan. Momen ini juga menegaskan bahwa Maresca tidak ragu menunjukkan emosinya demi tim, meskipun harus menerima konsekuensi disipliner.
Kemenangan Dramatis Chelsea atas Liverpool
Pertandingan antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge berlangsung sangat ketat dan penuh ketegangan. The Blues berhasil meraih kemenangan 2-1 melalui gol-gol yang tercipta di momen-momen krusial.
Moises Caicedo membuka keunggulan Chelsea pada menit ke-14 dengan sepakan keras dari luar kotak penalti, memberikan awal yang menjanjikan bagi tuan rumah. Namun, Liverpool tidak menyerah begitu saja dan berhasil menyamakan kedudukan melalui Cody Gakpo setelah menerima umpan dari Alexander Isak.
Drama puncak terjadi di masa tambahan waktu babak kedua, tepatnya pada menit ke-95. Pemain muda berbakat, Estevao Willian, berhasil mencetak gol kemenangan setelah menyambut umpan silang brilian dari Marc Cucurella. Gol ini sontak memicu kegembiraan luar biasa di seluruh Stamford Bridge.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Chelsea, terutama setelah mereka menelan dua kekalahan beruntun di Premier League sebelumnya. Hasil positif ini tidak hanya mengangkat moral tim tetapi juga meredakan tekanan yang sempat menghinggapi Enzo Maresca.
Selebrasi Ikonik ala Mourinho dari Enzo Maresca
Momen yang paling banyak dibicarakan setelah pertandingan adalah selebrasi berlebihan Enzo Maresca saat gol kemenangan Estevao Willian tercipta. Maresca berlari kencang menyusuri garis lapangan untuk bergabung dengan para pemainnya yang sedang merayakan gol.
Gaya perayaan ini secara langsung mengingatkan banyak pengamat pada selebrasi ikonik Jose Mourinho di masa lalu. Mourinho pernah melakukan hal serupa saat Porto mengalahkan Manchester United di Liga Champions pada tahun 2004, serta ketika Chelsea menang melawan Paris Saint-Germain pada tahun 2014.
"Rekor" yang dipecahkan Maresca bukanlah rekor statistik seperti jumlah kemenangan atau trofi, melainkan gaya perayaan yang sangat ekspresif dan penuh gairah di pinggir lapangan. Momen ini menunjukkan bahwa Maresca memiliki semangat dan emosi yang serupa dengan "The Special One" di puncak karirnya.
Selebrasi ini menjadi simbol betapa pentingnya kemenangan ini bagi Maresca dan timnya, meskipun harus dibayar mahal dengan kartu merah. Ini adalah cara Maresca menunjukkan dedikasinya dan kegembiraannya yang meluap-luap.
Konsekuensi Kartu Merah bagi Maresca
Akibat selebrasi yang dianggap berlebihan tersebut, Enzo Maresca menerima kartu kuning kedua dari wasit Anthony Taylor. Sebelumnya, Maresca telah mendapatkan kartu kuning di babak pertama karena memprotes keputusan wasit terkait klaim penalti Chelsea.
Kartu kuning kedua ini otomatis membuat Maresca diusir dari lapangan, meninggalkan pinggir lapangan sebelum peluit akhir dibunyikan. Meskipun demikian, Maresca dilaporkan tidak terlalu mempermasalahkan pengusiran tersebut.
Komentator Sky Sports, Gary Neville, bahkan menyatakan bahwa Maresca "tidak akan peduli" dengan kartu merah itu dan menganggapnya "sangat sepadan" dengan kemenangan yang diraih. Ini menunjukkan betapa berharganya tiga poin tersebut bagi manajer asal Italia itu.
Sebagai konsekuensi dari kartu merah tersebut, Maresca akan diskors dan tidak dapat mendampingi timnya dari pinggir lapangan saat Chelsea bertandang ke Nottingham Forest setelah jeda internasional. Insiden ini juga menyoroti masalah disipliner Chelsea yang telah menerima tujuh kartu merah dalam 73 pertandingan di bawah Maresca.
Implikasi Kemenangan dan Posisi Klasemen
Kemenangan atas Liverpool ini memiliki implikasi besar bagi Chelsea, terutama mengingat tekanan yang dihadapi Maresca sebelum pertandingan. Hasil ini dianggap sebagai salah satu pencapaian terbaik selama masa kepemimpinannya di Stamford Bridge.
Mantan striker Liverpool dan Chelsea, Daniel Sturridge, menegaskan bahwa kemenangan ini sangat penting bagi The Blues, baik bagi para pemain maupun manajemen. Hal ini terutama karena posisi Maresca sempat dipertanyakan setelah serangkaian hasil kurang memuaskan.
Dengan tambahan tiga poin ini, Chelsea kini menempati posisi keenam klasemen Premier League dengan total 11 poin. Mereka kini berjarak lima poin di belakang Arsenal yang berhasil merebut puncak klasemen sementara.
Kemenangan ini juga menorehkan sejarah baru di Stamford Bridge. Chelsea untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir mampu mengalahkan Liverpool dalam dua laga liga beruntun. Prestasi serupa terakhir kali dicapai di bawah Jose Mourinho pada tahun 2014, menunjukkan bahwa Maresca mulai membawa kembali aura kejayaan ke klub.