Senada dengan ASEAN Foundation, CEO AVPN Naina Subberwal Batra, menyatakan transformasi tenaga kerja di era AI adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi berbasis dampak.
"Melalui AI Opportunity Fund, kami bekerja dengan mitra lokal yang memahami kebutuhan komunitas dan sektor masing-masing. Ini penting agar pelatihan tetap relevan, inklusif, dan mudah diakses,” papar Naina.
Ia meyakini bahwa setiap pekerja, termasuk dari kalangan UMKM, harus memiliki kesempatan yang setara untuk mengambil manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Program AIM ASEAN yang akan berlangsung selama dua tahun ini merupakan bagian dari inisiatif AI Opportunity Fund: Asia-Pacific Phase 2.
Program ini juga telah mendapat dukungan resmi dari ASEAN Coordinating Committee on MSMEs (ACCMSME), menjadikannya bagian dari strategi regional untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil.
Di Indonesia, program ini melibatkan dua organisasi lokal, yaitu KUMPUL Impact dan Kaizen Collaborative Impact.