Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan ia mungkin akan pergi ke Timur Tengah pada akhir pekan ini karena negosiasi gencatan senjata di Gaza menunjukkan tanda-tanda kemajuan.
“Perdamaian untuk Timur Tengah, frasa yang indah itu, dan kami berharap itu akan menjadi kenyataan, tetapi itu sudah sangat dekat, dan mereka melakukannya dengan berjalan sangat baik,” kata Trump kepada wartawan dalam sebuah acara di Gedung Putih pada Rabu (8/10).
“Saya mungkin akan pergi ke sana di akhir pekan, mungkin pada Minggu,” tambahnya.
Trump juga menyampaikan bahwa ada peluang yang sangat baik untuk mencapai kemajuan dalam pembicaraan tersebut.
“Kami memiliki tim yang hebat di sana, negosiator yang hebat, dan sayangnya, negosiator yang hebat juga ada di pihak lain. Tapi saya pikir itu akan terjadi. Ada peluang besar untuk terjadi,” ucapnya.
“Negosiasi berjalan dengan sangat baik,” ujar Trump menegaskan.
Presiden Amerika Serikat itu turut memuji tim negosiasi di kota resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Mesir, di mana pejabat AS, Turki, Qatar, Mesir, dan Israel sedang bekerja untuk merampungkan kesepakatan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas berdasarkan rencana gencatan senjata 20 poin dari Trump untuk Gaza.
“Negosiasi final kami, seperti yang Anda tahu, adalah dengan Hamas. Dan sepertinya berjalan lancar. Kami akan memberi tahu Anda. Jika memang demikian, kami mungkin akan berangkat pada Minggu. Mungkin Sabtu. Mungkin sedikit lebih lambat dari Sabtu malam. Tampaknya itu sudah menjadi jadwal kami,” ucapnya.
Trump kemudian dihubungi oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, selama konferensi pers tersebut.
Setelah itu ia mengatakan: “Saya baru saja diberi catatan dari Menteri Luar Negeri yang mengatakan bahwa kami sangat dekat dengan kesepakatan di Timur Tengah, dan mereka akan membutuhkan saya segera.”
"Saya akan, ya. Saya akan. Saya mungkin akan melakukannya. Kami belum memutuskan secara pasti. Saya kemungkinan besar akan ke Mesir," kata Trump ketika ditanya apakah perjalanannya ke Timur Tengah berarti mengunjungi Mesir dan Israel, serta apakah ia mempertimbangkan mengunjungi Gaza.
“Saya mungkin akan pergi sebelum para sandera dibebaskan, atau segera setelah itu, tidak lama setelah itu,” tambahnya.
Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa Trump sedang mempertimbangkan kunjungan ke regional itu.
“Pada Jumat pagi, Presiden Trump akan mengunjungi Pusat Medis Walter Reed untuk pertemuan yang telah dijadwalkan… Presiden Trump sedang mempertimbangkan untuk pergi ke Timur Tengah setelahnya,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump Sebut Israel-Hamas Setuju Tahap Pertama Rencana Perdamaian Gaza
Baca juga: Trump: Pembebasan sandera Hamas bergantung penarikan pasukan Israel
Baca juga: Menlu Rusia puji rencana Gaza Trump: Diterima Arab, tak ditolak Israel
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.