Istanbul (ANTARA) - Kelompok perjuangan Hamas telah menyerahkan daftar nama tahanan Palestina yang ingin dibebaskan oleh Israel, setelah kedua pihak menandatangani fase pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Amerika Serikat.
Dalam pernyataan di Telegram pada Kamis (9/10), Hamas menyebut bahwa warga Palestina akan dibebaskan melalui pertukaran tahanan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati dalam perjanjian gencatan senjata.
Hamas melalui pernyataannya juga menambahkan bahwa pembebasan tahanan Palestina yang berada di penjara-penjara Israel adalah salah satu prioritas utamanya dan upaya tersebut akan terus berlanjut hingga tahanan Palestina terakhir dibebaskan.
Dalam pernyataan sebelumnya, Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui fase pertama dari rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, seraya menyampaikan apresiasi upaya yang dilakukan oleh Turki, Qatar, dan Mesir.
“Hamas mengumumkan bahwa sebuah kesepakatan telah dicapai yang mencakup penghentian perang di Gaza, penarikan pasukan pendudukan, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan,” ucap pernyataan Hamas tersebut.
Pernyataan itu dirilis tidak lama setelah Presiden AS Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama dari rencana perdamaian yang dirancang AS.
Rencana 20 poin, yang pertama kali diumumkan pada 29 September, mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina, gencatan senjata, pelucutan senjata Hamas, serta pembangunan kembali Gaza.
Sekitar 250 orang sandera dibawa ke Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel memperkirakan sekitar 50 sandera masih berada di Gaza, dengan sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.
Sementara itu, lebih dari 11.000 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, dengan 3.544 di antaranya ditahan tanpa proses pengadilan, menurut kelompok hak asasi manusia Israel HaMoked.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina yang sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump Sebut Israel-Hamas Setuju Tahap Pertama Rencana Perdamaian Gaza
Baca juga: Hamas konfirmasi perjanjian damai Gaza
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.