Liputan6.com, Jakarta - Merasa kehilangan motivasi sehingga sulit untuk menyelesaikan daftar tugas adalah tanda “functional freeze”. Functional freeze atau pembekuan fungsional merupakan sebuah istilah yang menggambarkan sebuah kondisi di mana tubuh mengalami kelelahan fisik dan emosional serta kehilangan motivasi.
Dilansir dari TODAY, meskipun pembekuan fungsional bukan sebuah diagnosis klinis resmi dan umum terjadi, kondisi ini perlu untuk segera diatasi.
Niro Feliciano, seorang psikoterapis dalam kolomnya di TODAY mencatat, pembekuan fungsional dalam keadaan yang paling ringan sekalipun dapat membuat hilangnya motivasi untuk menyelesaikan tugas. Kondisi ini disebabkan karena kelelahan, stres, dan kurangnya tujuan.
“Anda mungkin juga merasa terputus dari kehidupan Anda, meskipun sukses di tempat kerja atau memiliki banyak hubungan dekat,” katanya.
Secara sederhana Feliciano menyebut, tanda utama pembekuan fungsional adalah tubuh berfungsi secara lahiriah, tapi terasa beku serta kehilangan motivasi untuk menjalankan kehidupan pribadi.
Penting untuk Segera Mengatasi Pembekuan Fungsional
Kondisi pembekuan fungsional umumnya terjadi setelah seseorang mengalami masa stres yang tinggi dalam hidup atau setelah menghadapi sesuatu yang sangat melelahkan. Kehilangan makna hidup juga disebut sebagai salah satu tanda kondisi ini.
Pembekuan fungsional bisa menjadi kondisi yang membuat seseorang merasa frustasi, di mana daftar tugas terus bertambah hingga menumpuk, sementara tubuh terasa seperti terjebak dan tidak bisa bergerak maju untuk menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Feliciano, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental, terutama menimbulkan kecemasan. Karena itu, penting untuk mengatasi pembekuan fungsional dengan cepat, mencegah kondisi ini menjadi lebih parah.
Anggap perasaan tersebut sebagai sinyal bahwa tubuh ingin didengar, menginformasikan kebutuhan tubuh yang belum terpenuhi.
Mengenali sinyal tersebut membuat seseorang dapat mulai memahami apa yang harus dilakukan untuk kembali menemukan keseimbangan dan keluar dari kondisi beku yang menghambat produktivitas serta kesejahteraan mental.
Cara Mengatasi Pembekuan Fungsional
Pembekuaan fungsional dapat terasa sangat berat, sehingga mengatasinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Sejumlah cara dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:
1. Terhubung dengan alam
Beberapa temuan dari penelitian menyebut, berjalan di ruangan terbuka atau menghabiskan waktu di tepi air dapat membantu mengurangi kecemasan sekaligus memperkuat rentang perhatian dan memungkinkan pemikiran kreatif.
2. Berolahraga
Berkeringat merupakan cara mudah untuk meningkatkan pelepasan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan energi.
3. Tertawa
Selain meningkatkan pelepasan endorfin, tertawa juga memiliki sejumlah manfaat, salah satunya adalah memicu sistem saraf parasimpatik, yang bisa membantu mengurangi stres dan relaksasi.
4. Bekerja dengan Jeda
Menggunakan waktu jeda sejenak untuk beristirahat saat bekerja bisa membantu bekerja menjadi lebih efektif. Teknik pomodoro bisa dicoba untuk mendorong bekerja dalam waktu yang lebih pendek dengan istirahat, mengajarkan untuk fokus.
5. Bernapas
Bernapas dengan penuh kesadaran dapat membantu mengurangi stres. Menghembuskan napas panjang bahkan dapat menurunkan hormon stres dalam tubuh.
6. Berbuat baik pada diri sendiri
Berlatih untuk memaafkan kesalahan diri sendiri dan menerima perasaan disebut mampu mengatasi hambatan fungsional, termasuk pembekuan fungsional.
7. Berbicara dengan ahli
Orang yang merasa sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan kehilangan makna hidup bisa memperoleh solusi dengan berbicara pada seorang terapis.