Liputan6.com, Jakarta Menjelang persalinan, ibu hamil perlu mengenali tanda kontraksi asli agar tidak bingung membedakannya dengan kontraksi palsu. Pengetahuan ini membantu mempersiapkan diri lebih tenang saat waktu melahirkan tiba.
Biasanya, tanda kontraksi asli ditandai dengan rasa nyeri yang teratur, semakin kuat, dan tidak hilang meski sudah beristirahat. Hal ini jadi petunjuk bahwa tubuh sedang benar-benar bersiap melahirkan.
Selain itu, tanda kontraksi asli bisa disertai keluarnya lendir bercampur darah atau pecahnya ketuban. Kondisi ini penting untuk diketahui dan dikenali agar ibu segera menuju fasilitas kesehatan.
Mengutip buku berjudul Menikmati 9 Bulan Yang Menyenangkan (Edisi Revisi) (2021) oleh Wulan Mulya P dan Erma Desy, tanda kontraksi asli yaitu rasa mulas yang disertai dengan nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Sementara tanda kontraksi palsu yaitu rasa mulas tanpa disertai nyeri di bagian atas rahim dan turun ke bawah.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang tanda kontraksi asli penting untuk diketahui oleh ibu hamil, Sabtu (4/10/2025).
Tanda Kontaksi Asli
Menurut Chaidar Zuhrotul Maulida M, dkk (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4, No. 2, Desember 2023, perbedaan antara kontraksi palsu dengan premature kontraksi atau kontraksi persalinan yaitu pada premature kontraksi terjadi pada awal trimester 3 yaitu, pada kontraksi persalinan atau prematur kontraksi terjadinya tanda persalinan seperti adanya bercak darah atau keluar air-air. Namun, pada broxten hicks atau kontraksi palsu tidak disertai tanda persalinan.
Berikut ini penjelasan singkat tanda kontraksi asli:
1. Intensitas Nyeri yang Semakin Meningkat
Kontraksi asli biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang bertambah kuat seiring waktu. Awalnya terasa seperti kram ringan, namun lama-kelamaan semakin intens dan sulit ditahan. Rasa sakit ini bahkan bisa membuat ibu hamil meringis karena kontraksi berlangsung progresif. Hal ini menandakan otot rahim sedang bekerja keras untuk mendorong bayi keluar.
2. Frekuensi dan Durasi Kontraksi yang Teratur
Ciri penting kontraksi asli adalah keteraturan waktunya. Awalnya kontraksi muncul setiap 10 menit sekali, lalu makin sering menjadi setiap 5 menit, hingga 2–3 menit menjelang persalinan. Durasi kontraksi juga konsisten, berkisar antara 30 hingga 70 detik. Berbeda dengan kontraksi palsu yang datang dan pergi tanpa pola jelas.
3. Nyeri Menyebar ke Area Lebih Luas
Pada kontraksi asli, nyeri biasanya dimulai dari punggung bagian bawah lalu menjalar ke perut, pinggul, hingga tulang belakang. Penyebaran rasa sakit ini menandakan seluruh otot rahim sedang bekerja. Sedangkan pada kontraksi palsu, pengencangan seringkali hanya terasa di perut bagian bawah atau selangkangan.
4. Tidak Hilang dengan Istirahat atau Perubahan Posisi
Berbeda dengan kontraksi palsu yang bisa mereda saat ibu hamil berpindah posisi atau beristirahat, kontraksi asli tidak akan hilang meski sudah mencoba relaksasi. Justru, intensitasnya bisa semakin meningkat meski tubuh sudah berganti posisi.
5. Disertai Tanda Persalinan Lain
Kontraksi asli sering diikuti gejala tambahan seperti keluarnya lendir bercampur darah (show) atau pecahnya air ketuban. Selain itu, ibu hamil biasanya merasakan tekanan pada panggul akibat posisi bayi yang semakin turun. Kontraksi ini juga menyebabkan pembukaan serviks, yang menjadi tanda utama persalinan sudah dimulai.
Tanda Kontaksi Asli
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Hospitality Vol.12 No.1 Juni 2023, nyeri persalinan adalah nyeri yang disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim.
Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres.
Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar kate kolamin dan kortisol yang meningkat dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan.
Berikut ini penjelasan tanda kontraksi asli lainnya:
6. Rasa Nyeri Semakin Konsisten
Kontraksi asli bukan hanya lebih kuat, tetapi juga konsisten. Setiap kali datang, rasa nyeri memiliki pola yang sama atau bahkan lebih berat dari sebelumnya. Konsistensi ini yang membedakan dengan kontraksi palsu yang biasanya terasa acak dan tidak menentu.
7. Terasa Seperti Gelombang yang Teratur
Banyak ibu menggambarkan kontraksi asli seperti gelombang: rasa sakit muncul perlahan, memuncak, lalu perlahan mereda sebelum muncul kembali dengan interval lebih pendek. Pola gelombang ini menandakan kontraksi nyata, berbeda dengan Braxton Hicks yang tidak punya pola khas.
8. Membuat Ibu Sulit Beraktivitas Normal
Saat kontraksi asli terjadi, ibu hamil biasanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Berjalan, berbicara, atau bahkan sekadar berdiri bisa terasa sangat berat karena nyeri yang muncul berulang. Inilah alasan banyak ibu merasa perlu segera mencari pertolongan medis saat kontraksi semakin intens.
9. Terjadi Pembukaan Serviks
Yang paling menentukan, kontraksi asli selalu menyebabkan perubahan pada serviks. Mulut rahim akan menipis, melunak, dan mulai membuka sebagai tanda tubuh siap melahirkan. Perubahan ini tidak akan terjadi pada kontraksi palsu, sehingga menjadi perbedaan utama yang wajib diperhatikan.
Waktu Kemunculan dan Kapan Harus ke Dokter
Kontraksi asli umumnya mulai muncul secara alami ke...