Liputan6.com, Jakarta- Real Madrid menunjukkan dominasi luar biasa di awal musim LaLiga 2025-2026 dengan meraih enam kemenangan beruntun. Prestasi gemilang ini dicatatkan setelah menaklukkan Levante 4-1 di Estadio Santiago Bernabeu pada Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini tidak hanya memperpanjang tren positif Los Blancos, tetapi juga menorehkan sejarah baru bagi tim asuhan Xabi Alonso.
Pencapaian ini mengulang rekor bersejarah klub yang sebelumnya pernah terjadi pada musim 2022-2023 di bawah Carlo Ancelotti, serta beberapa musim lainnya sejak 1950-an. Dengan enam kemenangan dari enam laga, Real Madrid kini kokoh di puncak klasemen sementara LaLiga, memberikan sinyal kuat ambisi mereka untuk meraih gelar juara.
Performa impresif ini menjadi bukti keampuhan lini serang yang tajam dan pertahanan yang solid, menjadikan Real Madrid sebagai tim yang patut diperhitungkan di kancah domestik maupun Eropa. Xabi Alonso berhasil membawa timnya memulai musim dengan langkah sempurna, menegaskan era baru yang penuh harapan.
Dominasi Awal Musim di Bawah Xabi Alonso
Di bawah asuhan pelatih anyar Xabi Alonso, Real Madrid membuka musim 2025-2026 dengan catatan hampir tanpa cela. Los Blancos berhasil menyapu bersih tujuh laga pertama di semua kompetisi dengan kemenangan, termasuk enam pertandingan di LaLiga. Ketajaman di lini depan dan solidnya pertahanan menghasilkan 14 gol dan hanya tiga kali kebobolan dalam enam pertandingan awal La Liga.
Kemenangan terbaru 4-1 atas Levante pada 23 September 2025 semakin memperkuat posisi Madrid di puncak klasemen sementara. Sebelum itu, Real Madrid telah menaklukkan Osasuna, Real Oviedo, Mallorca, dan Real Sociedad di LaLiga. Mereka juga meraih kemenangan 2-1 melawan Marseille di Liga Champions, menunjukkan konsistensi di berbagai ajang.
Kylian Mbappe menjadi motor serangan utama dengan enam gol dalam lima pertandingan musim ini, menggenapi total 50 gol dari 64 laga sejak berseragam Madrid.
Pelatih Xabi Alonso menyatakan bahwa timnya masih dalam tahap pembangunan fondasi yang solid, meskipun telah menunjukkan progres yang memuaskan. Performa meyakinkan ini menjadi tanda bahwa era Xabi Alonso di Santiago Bernabeu dimulai dengan langkah mantap dan penuh keyakinan.
Mengulang Rekor Bersejarah La Liga
Prestasi enam kemenangan beruntun di awal musim La Liga ini merupakan pencapaian yang langka dan bersejarah bagi Real Madrid. Sebelumnya, rekor serupa hanya terjadi pada musim 1958/1959, 1961/1962, 1968/1969, 1987/1988, dan 2022/2023. Ini adalah kali keenam dalam sejarah klub Real Madrid mencatatkan start sempurna seperti ini.
Dalam lima kesempatan sebelumnya, Real Madrid sukses keluar sebagai juara di tiga musim, yaitu pada 1961/1962, 1968/1969, dan 1987/1988. Fakta tersebut menegaskan bahwa start sempurna sering kali menjadi sinyal kuat menuju tangga juara LaLiga. Meskipun demikian, pada dua musim lainnya, titel juara akhirnya jatuh ke tangan rival abadi, Barcelona.
Pencapaian ini menunjukkan konsistensi dan mental juara yang dimiliki oleh skuad Los Blancos. Tradisi apik ini menjadi bekal berharga bagi Xabi Alonso dan para pemainnya untuk melanjutkan tren positif dan mengukir sejarah baru di akhir musim.
Kilas Balik Musim 2022-2023
Pada musim 2022-2023, Real Madrid di bawah asuhan Carlo Ancelotti juga berhasil memenangkan enam laga awal La Liga. Di musim tersebut, Real Madrid mencetak 17 gol dan hanya kebobolan enam gol dalam enam pertandingan awal LaLiga, menunjukkan efektivitas serangan dan pertahanan yang solid.
Secara keseluruhan, Real Madrid mencatatkan sembilan kemenangan beruntun di semua kompetisi pada awal musim 2022-2023. Catatan ini merupakan yang terbaik kedua dalam sejarah tim setelah 54 tahun. Rekor terbaik sepanjang sejarah klub untuk kemenangan beruntun di awal musim adalah 11 laga, yang dibukukan pada musim 1961/1962 dan 1968/1969.
Pada musim 2022-2023, Real Madrid mempertahankan awal tak terkalahkan mereka hingga matchday 10, meraih 28 poin dari 10 pertandingan dengan sembilan kemenangan dan satu hasil seri. Mereka juga memenangkan enam pertandingan tandang pertama mereka dalam satu musim La Liga untuk kedua kalinya dalam sejarah, setelah kampanye 1991-92. Vinicius Junior menjadi salah satu bintang dengan selalu mencetak gol dalam empat laga fase liga terakhir, dengan total tujuh gol.