
TIM Polda Jawa Barat menyusuri kondisi Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Polda Jawa Barat di Arcamanik, Kota Bandung, Jabar. Tim melakukan pengawasan mulai dari distribusi bahan makanan, proses memasak hingga penyaluran makanan jadi.
Di SPPG Arcamanik 03 Polda Jabar itu juga sudah dilakukan rapid tes terhadap makanan. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya zat berbahaya maupun kontaminasi yang dapat mengganggu kualitas makanan.
Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, mengungkapkan bahwa pengawasan ketat diterapkan mulai dari penyediaan bahan pangan. “Baik dari sisi kualitas maupun rantai pasok. Sayuran dipasok langsung dari petani Lembang, ayam potong dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Ujung Berung, dan susu dari produsen resmi. Tidak ada bahan makanan yang berbahaya atau tidak halal, termasuk isu negatif yang sempat beredar di media sosial. Semuanya dipastikan aman, bergizi, dan sesuai standar kesehatan,” tegas Hendra, yang juga memimpin tim ke SPPG.
Dia menambahkan Polda Jawa Barat memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
SPPG Arcamanik 03 melayani 3.765 penerima manfaat yang tersebar di 17 lembaga pendidikan, mulai dari PAUD hingga MTs. Selain itu, terdapat 185 penerima dari kategori non-siswa, meliputi 18 ibu hamil, 45 ibu menyusui, dan 122 balita.
Hendra menegaskan bahwa hingga kini, sejak program berjalan, tidak pernah ada laporan keracunan atau gangguan kesehatan. Hal ini berkat pengawasan ketat dari tim pengelola serta dukungan tenaga medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jabar yang selalu siaga di lokasi.
Ia menilai program MBG juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, terutama petani dan peternak lokal. Dengan adanya program ini, mereka mendapatkan pasar baru yang stabil, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. “Sejak program ini diluncurkan, total porsi makanan yang telah disalurkan mencapai 329.695 penerima,” ujarnya. (M-1)