Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan, total volume transaksi bursa karbon hingga September 2025 mencapai 1.606.056 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e).
“Penambahan volume transaksi pada bulan tersebut tercatat sebesar 1.234 tCO2e, sehingga total volume transaksi mencapai 1.606.056 tCO2e dengan akumulasi nilai Rp78,46 miliar,” kata Inarno Djajadi di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, sepanjang bulan September 2025, terdapat delapan pengguna jasa baru yang resmi terdaftar di bursa karbon, sehingga kini total terdapat 132 pengguna jasa yang aktif berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Indonesia.
Sementara di pasar obligasi, ia mengatakan, indeks pasar obligasi (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) menguat 0,87 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 9,34 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) ke level 429,35.
Baca juga: OJK delegasikan wewenang perizinan pasar modal ke kantor daerah
Yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata turun 4,63 basis poin (bps) secara mtm dan 62,68 bps secara ytd.
Investor nonresiden tercatat membukukan net sell di pasar SBN sebesar Rp45,76 triliun mtm selama September 2025, dengan net buy senilai Rp31,45 triliun secara ytd.
Khusus pada pasar obligasi korporasi, investor nonresiden membukukan net sell sebesar Rp60 miliar secara mtm dan net sell Rp1,21 triliun secara ytd.
Sedangkan pada industri pengelolaan investasi, nilai aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) per 30 September 2025 tercatat sebesar Rp913,96 triliun, meningkat 3,16 persen mtm atau naik 9,15 persen ytd.
Baca juga: Bursa Karbon RI catat nilai transaksi Rp78,37 miliar
Inarno menyatakan, penghimpunan dana di pasar modal juga menunjukkan perkembangan positif. Sejak awal tahun hingga akhir September 2025, nilai penawaran umum oleh korporasi mencapai Rp186,52 triliun, atau naik Rp18,60 triliun dibandingkan bulan sebelumnya.
Sepanjang bulan lalu, ia menuturkan terdapat 17 emiten baru yang melakukan fundraising dengan nilai Rp13,15 triliun, sementara pada pipeline terdapat 20 rencana penawaran umum dengan nilai indikatif sebesar Rp10,33 triliun.
Sedangkan terkait penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), terdapat 37 efek baru dengan nilai dana dihimpun sebesar Rp64,61 miliar, serta 15 penerbit baru.
Sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 September 2025, tercatat sebanyak 907 penerbitan efek telah berlangsung dengan total dana dihimpun sebesar Rp1,71 triliun dari 187.212 pemodal.
Baca juga: IDXCarbon catat volume transaksi 1.599.516 ton CO2e per 8 Agustus 2025
Selanjutnya, pada pasar derivatif keuangan, volume transaksi dengan aset yang mendasari berupa efek selama September 2025 mencapai 78.639 lot, sehingga sejak awal tahun total volume transaksi tercatat sebesar 812.223 lot.
Dari sisi frekuensi, terdapat penambahan sebesar 332.806 kali selama September 2025, sehingga secara ytd tercatat sebanyak 3.589.171 kali frekuensi.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.