Jakarta (ANTARA) - Lembaga keuangan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyatakan strategi efisiensi dengan pengendalian biaya umum dan biaya bunga menjadi pendorong pertumbuhan laba sebesar 27,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan peningkatan bunga bersih pada semester I 2025.
“Kuncinya adalah pengendalian biaya yang efektif. Kami berhasil mengefisienkan biaya umum dan administrasi hingga 22 persen lebih rendah dari anggaran, serta menurunkan biaya bunga, sehingga profit meningkat,” ujar Chief Investment Officer IIF Mohammad Ramadhan Harahap dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut laporan IIF sebelumnya, lembaga yang didirikan atas inisiasi pemerintah RI dan lembaga keuangan internasional itu pada semester I 2025 mencatat laba bersih Rp85,3 miliar atau tumbuh 27,2 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp120,5 miliar atau meningkat 33,4 persen (yoy).
Efisiensi biaya bunga juga terlihat dari pendapatan bunga bersih yang melonjak 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar. Pendapatan bunga IIF pada semester I 2025 tumbuh 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp626,2 miliar. Adapun margin laba bersih tercatat turut mengalami kenaikan sebesar 28,4 persen menjadi 13,0 persen.
Per semester I 2025, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp14,4 triliun, dengan total kewajiban sebesar Rp11,0 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,4 triliun.
Idhan, sapaan akrabnya, mengatakan IIF juga memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasuri melalui penempatan pasar uang dan efek jangka pendek yang dilakukan secara hati-hati dan selektif.
Hal ini, kata Idhan, untuk memastikan proyek-proyek yang dibiayai memiliki imbal hasil investasi tinggi sesuai dengan profil risiko
Idhan mengatakan IIF berhasil meraih penghargaan Most Trusted Partner In Infrastructure Finance Award dari sebuah media massa ekonomi.
Penghargaan tersebut, kata Idhan, menjadi bentuk apresiasi atas peran IIF di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global, sekaligus mengukuhkan posisi perusahaan sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
Lebih lanjut, kata Idhan, sebagai pionir penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berstandar internasional, IIF menegaskan komitmennya pada pembangunan berkelanjutan.
"Keberhasilan proyek infrastruktur bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. Setiap proyek yang kami biayai harus memperhatikan konservasi hayati, perlindungan masyarakat sekitar, pemenuhan hak tenaga kerja, dan mitigasi perubahan iklim," kata Idhan.
Baca juga: IIF tekankan pentingya kolaborasi lintas pihak penuhi pembiayaan iklim
Baca juga: IIF perluas inovasi pembiayaan berkelanjutan, mobilisasi modal swasta
Baca juga: IIF dorong pembiayaan hijau, 22 persen portofolio ke energi terbarukan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.