Ankara (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat Topan Bualoi di Vietnam melonjak menjadi 26 orang akibat badai, banjir, dan tanah longsor yang melanda wilayah utara negara itu, demikian laporan media lokal, Selasa (30/9).
Setidaknya 22 orang masih belum ditemukan, dan jumlahnya kemungkinan bertambah, menurut media VnExpress.
Topan tersebut, badai paling mematikan di negara itu tahun ini, menghantam daratan di Provinsi Ha Tinh, Vietnam utara-tengah, pada Senin, memicu gelombang setinggi delapan meter, angin kencang, dan curah hujan hampir 300 milimeter, serta merusak lebih dari 135.000 rumah dan melukai 105 orang.
Sekitar 17 orang yang hilang adalah nelayan yang terjebak ombak besar di lepas pantai Provinsi Quang Tri pada Senin.
Banjir juga merusak 25.500 hektar sawah dan lahan pertanian. Lebih dari 8.700 hektare lahan budidaya perikanan hanyut.
Pihak berwenang mengevakuasi hampir 30.000 orang sebelum siklon tersebut datang, sementara ratusan penerbangan dibatalkan.
Perkembangan Bualoi, yang juga dikenal sebagai "badai No. 10", menunjukkan bahwa ini adalah badai dengan pergerakan tercepat yang pernah terjadi di Laut Timur.
Badai tersebut membutuhkan waktu sekitar dua hari, dari 26 hingga 28 September, untuk menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer, yang berdampak langsung pada daratan utama wilayah utara dan tengah negara tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Topan Bualoi hantam Vietnam, 12 orang tewas, rusak rumah penduduk
Baca juga: Sedikitnya 26 tewas, puluhan hilang akibat badai Bualoi di Filipina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.