
ANGGOTA Kongres Amerika Serikat (AS) Ro Khanna bersama lebih dari 20 legislator Demokrat asal California menyerukan kepada Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk mendesak Israel segera membebaskan warga negara AS yang masih ditahan setelah serangan terhadap Armada Global Sumud (GSF) di perairan internasional pekan lalu.
Seruan untuk Pembebasan Warga AS
Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Rubio pada Senin (6/10), para anggota parlemen, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, menyebut bahwa 21 warga negara AS masih berada di dalam tahanan Israel.
Di antara mereka terdapat warga California seperti David Adler, Tommy Marcus, Geraldine Ramirez dan Logan Hollarsmith.
Adler, yang menjabat sebagai koordinator umum Progressive International ikut serta dalam armada GSF sebagai bagian dari misi tanpa kekerasan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza.
"Kami meminta Anda untuk segera melakukan segala daya upaya untuk memastikan pembebasan warga negara AS ini dan memastikan perlakuan yang adil dan aman," tulis para anggota parlemen dalam surat tersebut dikutip dari Anandolu, Selasa (7/10).
"Kami menyerukan kepada Anda untuk mengupayakan pembebasan segera dan aman, termasuk mengatur logistik pesawat untuk memastikan pemulihan yang cepat, warga negara AS yang berada di armada dan masih ditahan di penjara-penjara Israel, termasuk warga California," tambah mereka.
Serangan Israel di Perairan Internasional
Pasukan Angkatan Laut Israel menyerang dan menyita kapal-kapal milik Global Sumud Flotilla pada Rabu pekan lalu saat berlayar di perairan internasional. Dalam operasi itu, lebih dari 470 aktivis dari lebih 50 negara ditangkap.
Armada GSF diketahui berangkat dalam misi mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menentang blokade Israel yang telah berlangsung hampir dua dekade.
Blokade Israel terhadap Gaza telah diberlakukan selama 18 tahun. Situasi semakin memburuk sejak Oktober 2023, ketika operasi militer Israel menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Serangan udara yang terus-menerus telah menghancurkan infrastruktur Gaza, menjadikan sebagian besar wilayah itu tak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit yang kini meluas di seluruh daerah kantong tersebut. (I-3)