Arkeoastronomi: Menyingkap Jejak Astronomi dalam Kebudayaan Indonesia

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Menyingkap Jejak Astronomi dalam Kebudayaan Indonesia Ilustrasi(freepik)

ARKEOASTRONOMI merupakan cabang ilmu yang menggabungkan arkeologi, astronomi, serta antropologi. Cabang ilmu ini menyingkap bagaimana masyarakat kuno memahami dan memanfaatkan benda-benda langit dalam kehidupan mereka.

Dalam rangka peringatan World Space Week, Pusat Riset Antariksa (PRA) BRIN menyelenggarakan webinar berjudul “100 Jam Astronomi untuk Semua” pada Jumat (3/10).

Kegiatan ini menghadirkan Irma Indriana Hariawang, lulusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), yang membahas keterkaitan antara langit dan kebudayaan manusia dari sudut pandang arkeoastronomi.

Irma menjelaskan bahwa arkeoastronomi terbagi menjadi tiga bidang utama: astroarkeologi, sejarah astronomi, dan etnoastronomi. Astroarkeologi berfokus pada kajian arsitektur maupun tata ruang situs bersejarah yang terhubung dengan fenomena langit.

Sejarah astronomi membahas catatan tertulis atau peninggalan yang berkaitan dengan pengamatan benda langit. Sementara itu, etnoastronomi berfokus pada hubungan budaya masyarakat dengan fenomena astronomi yang dapat ditelusuri melalui tradisi dan praktik budaya.

Beberapa monumen bersejarah dunia, seperti Stonehenge di Inggris, Malta Temple di Malta, Dolmen Gochang di Korea, serta Piramida Mesir, merupakan contoh klasik dari peninggalan arkeoastronomi. Bangunan-bangunan tersebut dirancang dengan memperhatikan posisi Matahari, Bulan, maupun bintang, bahkan berfungsi sebagai penunjuk waktu layaknya kalender alami.

Jejak serupa juga terdapat di Indonesia. Berdasarkan hasil penelusurannya, Irma menemukan bahwa sejak ribuan tahun sebelum masehi, masyarakat nusantara telah menggunakan langit sebagai pedoman navigasi, penentu musim tanam, hingga sarana ritual keagamaan.

Unsur astronomi dari Tiongkok, Amerika (Indian), Arab, hingga Eropa kemudian berakulturasi, melahirkan tradisi unik seperti kalender saka, penentuan arah kiblat, hingga pranoto mongso yang digunakan masyarakat Jawa untuk menentukan musim bercocok tanam berdasarkan pergerakan Matahari.

Salah satu bukti penting arkeoastronomi Indonesia terlihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Keduanya dibangun dengan mempertimbangkan keselarasan terhadap posisi Matahari dan Bulan. Hal ini menunjukkan tingkat kecerdasan nenek moyang karena pembangunan candi memerlukan perhitungan astronomi yang matang.

Selain itu, berbagai artefak juga memperlihatkan eratnya hubungan masyarakat dengan langit, antara lain Bejana Zodiak di Pasuruan, Gnomon milik Suku Kenyah Dayak di Kalimantan Timur, serta Bencet di Jawa Tengah. Menariknya, beberapa peninggalan tersebut masih digunakan hingga kini. Bejana Zodiak sendiri dapat disaksikan secara langsung di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Irma menekankan bahwa masih banyak warisan arkeoastronomi di Indonesia yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Situs-situs semacam ini memiliki potensi besar dalam pengembangan astrowisata, yang dapat menarik minat wisatawan. Untuk mendukung pengkajian lebih dalam, Irma berharap ada perguruan tinggi yang secara khusus mengembangkan riset arkeoastronomi melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Studi mengenai arkeoastronomi diyakini akan terus berkembang. Setiap temuan baru bukan hanya memperkaya pemahaman terhadap sejarah sains dan teknologi di Nusantara.

Namun, juga membuka wawasan mengenai filosofi leluhur yang menempatkan manusia sebagai bagian menyatu dengan jagat raya. Pengetahuan ini menjadi bukti bahwa jauh sebelum era modern, langit sudah menjadi sumber inspirasi dan pedoman hidup bagi peradaban.

Ke depannya, pendekatan inovatif berbasis machine learning dan virtual reality diharapkan mampu memberikan cara baru dalam menafsirkan serta memvisualisasikan peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan fenomena langit. Dengan bantuan teknologi ini, masyarakat bisa kembali merasakan keindahan pergerakan bintang di situs kuno sekaligus memahami makna spiritual yang terkandung di dalamnya.

Sumber: brin.go.id

Read Entire Article