Liputan6.com, Jakarta Real Madrid tengah berada di puncak La Liga usai kemenangan 3-1 atas Villarreal. Meski hasilnya positif, pelatih Xabi Alonso menyadari ada beberapa masalah serius yang harus segera ditangani.
Para pemain kini memasuki jeda internasional dengan keunggulan dua poin atas rival mereka. Situasi ini memberi Alonso waktu berharga untuk mengevaluasi tim.
Namun, bukan berarti semuanya sempurna di Santiago Bernabeu. Kekalahan melawan Atletico Madrid dan PSG menunjukkan ada celah yang perlu diperbaiki.
Jika dibiarkan, masalah ini bisa mempengaruhi konsistensi tim sepanjang musim. Alonso harus mengambil tindakan cepat sebelum kompetisi semakin padat.
Jeda internasional menjadi kesempatan tepat bagi Alonso untuk menata strategi dan memperbaiki kelemahan. Pemulihan ini penting demi mempertahankan posisi puncak La Liga.
1. Mengatur Pemain Bintang
Mengatur tim penuh bintang mungkin terdengar seperti pekerjaan impian. Namun bagi Xabi Alonso, hal itu justru menjadi tantangan tersendiri.
Real Madrid memiliki anggaran gaji yang sangat besar, lebih dari dua kali lipat Barcelona. Akibatnya, bangku cadangan mereka dipenuhi pemain yang bisa menjadi starter di hampir semua klub lain.
Contohnya Endrick, yang dibeli sekitar 60 juta euro. Sayangnya, ia jarang mendapat kesempatan bermain, sama seperti Dani Ceballos dan beberapa pemain cadangan lain.
Setiap pergantian pemain selalu menimbulkan tekanan dan pembicaraan. Alonso harus bisa menjaga suasana hati pemain dan memastikan fokus tetap pada kesuksesan tim.
2. Kekosongan di Jantung Pertahanan
Salah satu masalah terbesar Alonso ada di lini pertahanan. Tim saat ini kehilangan sosok yang biasa disebut penggemar sebagai ‘pemimpin bek tengah’, pemain andal yang fokus pada bertahan.
Sergio Ramos dan Nacho dulu mengisi posisi ini dengan sempurna. Namun sejak mereka pergi, ada kekosongan yang sulit diisi.
Eder Militao telah kembali dari cedera lutut serius dengan performa mengesankan. Meski begitu, kemitraannya dengan Dean Huijsen belum meyakinkan banyak pihak, terutama untuk jangka panjang.
Huijsen memiliki reputasi besar setelah tampil bagus di Timnas Spanyol dan Bournemouth. Sayangnya, ia kesulitan menyesuaikan diri dengan tuntutan Real Madrid dan beberapa kali melakukan kesalahan yang merugikan tim.
3. Mencari Pemimpin di Lini Tengah
Masalah terbesar Real Madrid saat ini ada di lini tengah. Tim kehilangan sosok yang mampu mengatur permainan dan menjadi pengendali tempo pertandingan.
Dulu, Toni Kroos dan Luka Modric menguasai lini tengah dengan brilian. Namun sejak keduanya pergi, klub belum menemukan pengganti yang sepadan, dan dampaknya mulai terlihat.
Arda Guler menunjukkan penampilan menjanjikan, tapi ia berbeda tipe pemain. Fokusnya lebih ke menyerang dan mencetak gol daripada mengendalikan permainan dari posisi dalam.
Real Madrid masih menang berkat bakat menyerang dan kekuatan fisik luar biasa. Alonso sadar tim membutuhkan pemimpin yang konsisten di lini tengah agar tekanan tidak sepenuhnya jatuh pada para penyerang.
Sumber: Madrid Universal