Liputan6.com, Jakarta Badan sepak bola dunia FIFA diperkirakan tidak akan melanjutkan rencana memperbesar partisipan Piala Dunia 2030 dari 48 menjadi 64 negara. Penolakan ini terjadi meski usulan mendapat sokongan kuat dari konfederasi Amerika Selatan CONMEBOL beserta beberapa petinggi asosiasi di benua tersebut.
Berdasarkan laporan media Inggris The Guardian, meskipun proposal telah disampaikan dan akan disebarkan kepada berbagai pihak terkait, skeptisisme besar muncul di kalangan internal FIFA.
Salah satu narasumber mengungkapkan format dengan 64 peserta yang menghadirkan 128 laga dianggap berlebihan dan berpotensi merusak kompetitivitas kejuaraan.
"Gianni tidak akan mampu meloloskan proposal itu meski ia berkehendak demikian," ungkap sumber dari FIFA. "Sebagian besar anggota Dewan berpandangan 64 tim bakal merusak Piala Dunia."
Kekhawatiran utama adalah terlalu banyaknya pertandingan yang tidak kompetitif. Hal ini dinilai dapat mengancam model bisnis yang sudah dibangun FIFA selama ini.
Penolakan dari UEFA dan CONCACAF
Gagasan ini pertama kali diangkat dalam pertemuan Dewan FIFA bulan April lalu. Namun langsung menuai tentangan dari beberapa konfederasi besar.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin tegas menyebut rencana tersebut sebagai "ide buruk". Menurutnya, hal ini akan menurunkan standar kualitas turnamen sekaligus melemahkan sistem kualifikasi yang ada.
Sikap serupa ditunjukkan oleh Presiden CONCACAF Victor Montagliani. "Mereka boleh mengkaji sesuka hati, namun gagasan itu terasa tidak tepat," tegas Montagliani.
Di sisi lain, CONMEBOL tetap bersikeras mendorong realisasi usulan tersebut. Presiden Alejandro Dominguez menyatakan keinginan agar Piala Dunia 2030 menjadi momentum bersejarah yang inklusif dan bersifat global.
Dominguez menegaskan Paraguay, Uruguay, dan Argentina telah siap bertindak sebagai tuan rumah fase grup apabila format 64 tim disetujui. Ketiga negara tersebut sudah menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pertandingan.
Tidak Masuk Agenda FIFA Council Bulan Depan
Apabila proposal ini disetujui, kesempatan bagi lebih dari 30 persen anggota FIFA untuk tampil dalam turnamen prestisius akan terbuka lebar. Termasuk memberi peluang seluruh 10 negara anggota CONMEBOL lolos ke putaran final.
Namun untuk saat ini, usulan tersebut belum dimasukkan dalam agenda sidang Dewan FIFA bulan mendatang. Hal ini mengindikasikan rendahnya kemungkinan proposal akan dibahas dalam waktu dekat.
Selain persoalan Piala Dunia, FIFA juga sedang mengevaluasi kemungkinan penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub dengan format baru setiap dua tahun. Klub-klub Eropa kabarnya menunjukkan minat tinggi mengikuti kompetisi ini karena tawaran hadiah dan fee penampilan yang menggiurkan.
Meskipun demikian, fokus utama FIFA untuk saat ini tetap pada implementasi format 48 tim. Format baru ini akan mulai diterapkan pada penyelenggaraan Piala Dunia 2026 mendatang.