Liputan6.com, Jakarta Ousmane Dembele kini berada di puncak dunia sepak bola. Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu baru saja meraih Ballon d’Or 2025, sebuah penghargaan prestisius yang menandai transformasi luar biasa dalam kariernya. Dari pemain yang dulu sering dicap gagal di Barcelona, Dembele menjelma menjadi bintang yang membawa PSG meraih kejayaan.
Pemain berusia 28 tahun ini mengungguli Lamine Yamal dan Vitinha dalam perebutan gelar individu paling bergengsi tersebut. Ia menerima trofi langsung dari Ronaldinho di panggung Theatre du Chatelet, Paris, pada 22 September 2025. Momen itu bukan sekadar simbol kemenangan pribadi, melainkan juga pembuktian atas perjalanan panjang penuh liku.
Penghargaan ini datang setelah Dembele menjadi motor utama PSG meraih continental treble musim 2024/2025. Gelar Ligue 1, Piala Prancis, dan Liga Champions mereka raih dengan kontribusi besar dari sang penyerang. Dari Camp Nou yang penuh kekecewaan hingga Paris yang dipenuhi euforia, karier Dembele akhirnya mencapai titik balik bersejarah.
Musim Ajaib Bersama PSG
Musim 2024/2025 menjadi tonggak karier Dembele. Ia tampil eksplosif dengan torehan 35 gol dan 16 assist dari 53 penampilan di semua kompetisi. Di Ligue 1, ia bukan hanya pencetak gol terbanyak dengan 21 gol, tetapi juga berkontribusi langsung dalam 27 gol melalui kombinasi gol dan assist.
Penampilan konsisten itu membawa PSG meraih treble bersejarah. Klub asal Paris akhirnya merengkuh trofi Liga Champions untuk pertama kalinya. Tidak hanya itu, Dembele juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Ligue 1 dan Pemain Terbaik Liga Champions.
Transformasi Dembele tidak lepas dari sentuhan Luis Enrique. Sang pelatih memindahkannya ke posisi penyerang tengah, sebuah perubahan yang terbukti mengeluarkan potensi terbaiknya. Dengan peran baru ini, Dembele menemukan ketajaman sekaligus kedewasaan dalam bermain.
Dari Barcelona yang Penuh Luka
Sebelum sukses di Paris, jalan Dembele berliku di Barcelona. Didatangkan dari Borussia Dortmund pada Agustus 2017 dengan biaya awal €105 juta (sekitar Rp1,84 triliun), ia digadang-gadang menjadi bintang masa depan. Namun, harapan itu berulang kali terhenti akibat cedera.
Masalah hamstring terus menghantui, bahkan cedera pertamanya datang hanya beberapa minggu setelah bergabung. Menurut data Transfermarkt, Dembele mengalami 12 cedera yang membuatnya absen selama total 850 hari. Kondisi itu membuatnya sering mendapat cap negatif sebagai "pasien tetap" di ruang perawatan Barcelona.
Meski begitu, Dembele tetap menyumbang tiga gelar La Liga dan dua Copa del Rey untuk Barcelona. Namun, perhatian lebih banyak tertuju pada inkonsistensi dan keterbatasannya akibat cedera. Banyak yang meragukan apakah ia bisa bangkit dan memenuhi potensi yang dimilikinya.
Prediksi yang Jadi Nyata
Pada 2021, Xavi Hernandez pernah berkata bahwa Dembele bisa menjadi pemain terbaik di dunia jika dimaksimalkan dengan benar. Pernyataan itu sempat dianggap angan-angan mengingat rentetan cedera dan kritik yang menghampirinya kala itu.
Kini, ucapan Xavi terbukti. Di PSG, Dembele bukan hanya menemukan kembali sentuhannya, tetapi juga mengembangkan kematangan dalam pengambilan keputusan. Ia menjadi ancaman konstan di depan gawang lawan, sesuatu yang dulu jarang terlihat di Camp Nou.
Bergabung dengan PSG pada Agustus 2023, Dembele berkembang menjadi pilar utama klub. Dengan konsistensi, gol penting, dan trofi yang diraih, keraguan perlahan menghilang. Ballon d’Or 2025 hanya mempertegas satu hal: Ousmane Dembele akhirnya mencapai level yang selama ini diyakini bisa ia raih.