Liputan6.com, Jakarta- Tim Nasional Indonesia akan menghadapi jadwal padat dan menantang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan krusial melawan Arab Saudi dijadwalkan pada 9 Oktober 2025 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pukul 00.15 WIB. Namun, persiapan skuad Garuda diwarnai kendala waktu yang sangat mepet.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkapkan bahwa seluruh pemain baru akan berkumpul lengkap di Arab Saudi pada 6 Oktober 2025. Ini berarti, Timnas Indonesia hanya memiliki waktu sekitar dua hari untuk melakukan persiapan penuh sebelum menghadapi tim kuat Arab Saudi. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas adaptasi dan strategi yang akan diterapkan pelatih Patrick Kluivert.
Meskipun demikian, pelatih Patrick Kluivert menyatakan optimisme terhadap kondisi tim. Ia tidak khawatir dengan kedatangan pemain yang bertahap, meyakini bahwa para pemain akan segera beradaptasi dengan sistem tim. Tantangan ini menjadi ujian serius bagi kekompakan dan mentalitas skuad Garuda.
Jadwal Kedatangan Pemain Bertahap
Proses berkumpulnya skuad Timnas Indonesia di Arab Saudi dilakukan secara bertahap. Pemain yang berkompetisi di BRI Super League dijadwalkan berangkat lebih awal, yakni pada 2 Oktober 2025. Rombongan ini menjadi tulang punggung awal persiapan tim di Jeddah.
Sementara itu, pemain yang berkarier di luar negeri, khususnya di Eropa, diperkirakan baru akan tiba antara 3 hingga 6 Oktober 2025. Keterlambatan ini disebabkan oleh komitmen mereka dengan klub masing-masing, di mana beberapa pemain masih harus bertanding pada 4-5 Oktober 2025. Nama-nama seperti Maarten Paes, Justin Hubner, Kevin Diks, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Dean James, Calvin Verdonk, Mauro Zijlstra, Ragnar Oratmangoen, dan Miliano Jonathans termasuk dalam daftar pemain yang baru bisa bergabung di akhir.
Jeda internasional FIFA sendiri baru dibuka secara resmi pada 6 Oktober 2025 hingga 14 Oktober 2025. Kondisi ini membuat PSSI dan jajaran pelatih harus memutar otak untuk memaksimalkan waktu persiapan yang sangat terbatas.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bahkan sempat membeberkan kemungkinan terburuk Timnas Indonesia tanpa latihan yang memadai menjelang laga perdana.
Persiapan Awal dan Kondisi Pemain
Latihan perdana Timnas Indonesia di Jeddah telah digelar pada Jumat malam, 3 Oktober 2025, waktu setempat, dipimpin langsung oleh pelatih Patrick Kluivert. Pada sesi awal ini, 15 pemain terlihat hadir, mayoritas berasal dari BRI Super League. Dua pemain lain yang sudah bergabung adalah Ramadhan Sananta dari DPMM FC dan Ole Romeny dari Oxford United.
Kiper Nadeo Argawinata dan Ernando Ari juga terpantau ikut dalam latihan awal tersebut. Patrick Kluivert menyatakan kepuasannya dengan semangat dan performa yang ditunjukkan para pemain dalam sesi latihan pertama. Total 29 pemain dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk tambahan penjaga gawang Reza Arya Pratama dari PSM Makassar.
Beberapa pemain sempat mengalami cedera, seperti Emil Audero dan Sandy Walsh. Namun, Ole Romeny yang sebelumnya diragukan tampil karena cedera dari Piala Presiden 2025, telah pulih dan dinyatakan 95 persen fit oleh Manajer Sumardji. Maarten Paes juga sudah pulih dari cedera hamstring dan ikut berlatih. Patrick Kluivert memilih untuk tidak memanggil beberapa nama besar seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam dalam skuad kali ini.
Tantangan Waktu dan Strategi Pelatih
Waktu persiapan yang sangat mepet menjadi tantangan utama bagi Timnas Indonesia. Dengan skuad yang baru lengkap pada 6 Oktober, hanya ada dua hari efektif sebelum menghadapi Arab Saudi. Ini termasuk latihan resmi H-1 pertandingan. Kondisi ini berbeda jauh dengan persiapan tim lawan seperti Arab Saudi yang sempat mengadakan pemusatan latihan di Eropa pada Juli 2025.
Pelatih Patrick Kluivert menyadari kendala ini. "Ya, sayangnya jika saya bisa mengubah tanggal kedatangan para pemain, tentu saya akan sangat senang," ujarnya. Namun, ia tetap optimis dengan kemampuan adaptasi pemain. Strategi yang mungkin diterapkan adalah fokus pada pemulihan fisik, taktik dasar, dan membangun chemistry dalam waktu singkat.
Keterbatasan waktu ini menuntut efisiensi tinggi dalam setiap sesi latihan dan komunikasi antar pemain. Pemain diaspora yang mendominasi skuad diharapkan dapat dengan cepat menyatu dengan gaya permainan yang diinginkan Kluivert. Kekompakan tim akan menjadi kunci untuk menghadapi dua laga berat di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.