Liputan6.com, Jakarta Laga panas tersaji di Allianz Stadium, Senin (6/10/2025), ketika Juventus menjamu AC Milan pada pekan keenam Serie A 2025/2026. Pertandingan ini berakhir tanpa gol, tetapi tensinya tetap tinggi dari awal hingga akhir.
Kedua tim tampil hati-hati, lebih fokus menjaga kedisiplinan pertahanan ketimbang mengambil risiko di depan. Milan sempat memiliki peluang emas lewat titik putih, namun sepakan Christian Pulisic melambung di atas mistar gawang.
Rafael Leao yang turun dari bangku cadangan juga sempat menghidupkan permainan Rossoneri dengan dua peluang berbahaya. Namun hingga peluit panjang berbunyi, papan skor tetap menunjukkan angka 0-0.
Bagi Massimiliano Allegri, laga ini lebih dari sekadar duel sengit di Serie A. Ini adalah momen emosional untuknya, kembali ke stadion yang dulu menjadi rumahnya selama bertahun-tahun.
Allegri Kembali ke Rumah Lama: Itu Sangat Emosional
Massimiliano Allegri tidak bisa menyembunyikan emosinya saat kembali ke Turin. Delapan tahun lamanya ia membesut Juventus dan mencatatkan banyak kenangan, dari kemenangan besar hingga momen penuh air mata.
Allianz Stadium yang dulu menjadi tempatnya meraih sukses kini menyambutnya sebagai lawan. Bagi Allegri, atmosfer malam itu menghadirkan nostalgia sekaligus rasa haru yang mendalam.
Ia mengaku perasaannya campur aduk saat melihat banyak wajah yang pernah bekerja bersamanya di masa lalu. Dukungan dan kenangan yang melekat membuatnya sulit menahan emosi.
“Pertandingan itu emosional. Saya melihat begitu banyak orang yang bekerja dengan saya, yang mendukung saya selama delapan tahun di Juventus, dan kami merayakannya sambil menangis, karena terkadang kami kalah," ucapnya pada DAZN, via SempreMilan.
"Itu emosional. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih, sama seperti saya berterima kasih kepada para penggemar,” sambung Allegri.
Sorotan Allegri: Milan Harus Lebih Tajam dan Paham Momen
Meski membawa pulang satu poin dari markas lawan berat, Allegri merasa Milan seharusnya bisa tampil lebih baik. Ia menilai timnya sudah solid dalam bertahan, tetapi masih kurang tajam dalam membaca momen untuk menyerang.
Bagi pelatih berpengalaman itu, hasil imbang ini bukan bencana, melainkan pelajaran penting untuk memperbaiki detail permainan. Milan dianggap belum cukup efisien dalam memanfaatkan peluang yang datang.
Allegri juga menegaskan bahwa aspek mental dan pengambilan keputusan di momen-momen krusial harus menjadi fokus pembenahan ke depan. Timnya tidak boleh terlalu pasif saat ada kesempatan untuk menekan lawan.
“Sekarang saya di Milan dan kami masih punya banyak hal yang harus dilakukan. Kami akan membawa pulang poin malam ini karena kami tidak kebobolan, tetapi kami jelas bisa bermain lebih baik. Kami harus memahami waktu pertandingan. Ketika ada momen untuk menyerang lawan, Anda harus menyerang,” ujar Allegri tegas.
(SempreMilan)