Liputan6.com, Jakarta Legenda Manchester United, Michael Owen, menilai kritik Wayne Rooney dan Gary Neville terhadap pelatih Ruben Amorim terlalu dangkal. Kedua eks pemain itu menuding formasi 3-4-2-1 milik Amorim sebagai penyebab performa buruk Setan Merah musim ini, namun Owen menilai pandangan itu memalukan.
Amorim diangkat menjadi pelatih United pada November tahun lalu menggantikan Erik ten Hag. Sejak awal, ia menerapkan sistem tiga bek yang sebelumnya sukses besar bersama Sporting CP, di mana ia meraih dua gelar Liga Portugal dalam empat musim penuh.
Namun, pendekatan yang sama belum berhasil di Old Trafford. United gagal tampil konsisten di Liga Inggris dan sudah tersingkir dari EFL Cup oleh tim divisi bawah, Grimsby Town. Meski demikian, Owen menilai masalah United tak bisa disederhanakan hanya pada urusan taktik.
Masalah MU Sudah Terjadi Sejak Era Ferguson
Dalam wawancara dengan casino.co.uk yang dikutip Daily Mail, Owen menjelaskan bahwa akar persoalan Manchester United jauh lebih dalam.
“Mereka sudah berganti manajer berkali-kali sejak Ferguson pergi. Lalu menyalahkan pemain, padahal klub sudah menghabiskan miliaran untuk membeli beberapa pemain terbaik dunia, tapi justru jadi tempat karier pemain meredup,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa klub terus mencari kambing hitam baru setiap kali gagal. “Setelah itu, mereka menyalahkan orang yang membeli pemain, jadi semua ingin mereka disingkirkan. Lalu giliran dewan klub disalahkan, hingga akhirnya direstrukturisasi ketika Sir Jim Ratcliffe masuk,” lanjutnya.
Tak berhenti di situ, Owen menyoroti siklus penyalahgunaan internal klub. “Lalu yang disalahkan fasilitas, jadi mereka ingin merenovasi tempat latihan dan membangun stadion baru. Setelah itu, staf yang disalahkan, separuh staf, fisioterapis, dokter, bahkan petugas kantin diganti semua. Sekarang, alasannya karena mereka bermain dengan tiga bek,” katanya dengan nada sinis.
Owen: Pemain Juga Terpengaruh Kritik
Owen menegaskan bahwa formasi bukan penyebab tunggal kegagalan United, mengingat gaya main yang lebih konservatif di era sebelumnya juga tak membuahkan hasil.
“Kalau tidak salah, saya melihat Erik ten Hag sekitar setahun lalu bermain dengan empat bek, dan itu adalah sepak bola paling buruk yang pernah saya lihat dari Manchester United,” ujarnya tajam.
Ia juga menilai bahwa para pemain tak bisa menghindar dari dampak komentar publik terhadap Amorim.
“Pemain tidak hidup di ruang hampa. Mereka mengemudi ke tempat latihan sambil mendengarkan radio, duduk di ruang tamu menonton TV, membaca media sosial. Kalau kamu tertarik dengan sepak bola, mustahil menghindar dari apa yang orang pikirkan dan bicarakan tentang tim,” jelas Owen.
Komentar Owen ini menyoroti kegagalan struktural di tubuh Manchester United yang belum terselesaikan sejak kepergian Sir Alex Ferguson, mempertegas bahwa masalah klub bukan sekadar persoalan formasi, tetapi sistem yang belum benar-benar pulih.