Liputan6.com, Jakarta Sergio Busquets resmi mengumumkan pensiunnya dari sepak bola profesional. Sang gelandang menyampaikan kabar ini melalui video di akun Instagram pribadinya.
Busquets memastikan musim 2025 di MLS bersama Inter Miami menjadi yang terakhir dalam kariernya. Keputusan ini menutup perjalanan panjang salah satu maestro lapangan tengah terbaik dalam sejarah sepak bola.
Perjalanan Busquets tidak diukur dari jumlah gol atau aksi spektakuler. Ia dikenal sebagai otak permainan yang mampu mengendalikan tempo dari kedalaman lapangan.
Kariernya penuh dengan momen bersejarah yang mengubah cara pandang dunia terhadap posisi gelandang bertahan. Berikut lima momen terbaik yang menegaskan warisan Busquets.
1. Treble Bersejarah 2009
Musim 2008/2009 menjadi titik balik awal karier Busquets. Pep Guardiola memberi kesempatan besar dengan mempromosikannya ke tim utama Barcelona.
Di musim debutnya, Busquets langsung menjadi starter di final Liga Champions 2009 melawan Manchester United. Barcelona menang 2-0 dan mengukir treble pertama mereka.
Busquets, bersama Xavi dan Andres Iniesta, membentuk trio lini tengah yang kemudian menjadi legenda. Momen ini menjadi pondasi kejayaan Blaugrana di era modern.
2. Piala Dunia 2010
Nama Busquets semakin harum di Piala Dunia 2010. Ia memainkan hampir seluruh menit pertandingan saat Spanyol menorehkan sejarah meraih gelar juara dunia pertama mereka.
Dalam final melawan Belanda, Busquets tampil solid bersama Xabi Alonso di lini tengah. Kendali permainan yang ia suguhkan menjadi kunci kemenangan 1-0.
Sejak itu, Busquets dianggap sebagai salah satu pilar utama generasi emas sepak bola Spanyol. Perannya yang tenang memberi kestabilan bagi tim.
3. Kejayaan Euro 2012
Dua tahun setelah Piala Dunia, Busquets kembali bersinar di Euro 2012. Ia menjadi starter penting dalam laga final melawan Italia.
Spanyol meraih kemenangan telak 4-0, hasil terbesar sepanjang sejarah partai final Euro. Busquets tampil sebagai pengatur tempo yang tidak tergantikan.
Penampilannya menegaskan dominasi Spanyol dengan filosofi sepak bola berbasis penguasaan bola. Ia menjadi metronom yang menjaga ritme tim tetap sempurna.
4. Ikon Barcelona
Busquets menghabiskan 15 musim bersama Barcelona. Ia mencatatkan 722 penampilan, terbanyak ketiga dalam sejarah klub.
Selama periode itu, ia mengoleksi 32 trofi, termasuk sembilan gelar La Liga dan tiga Liga Champions. Konsistensinya membuatnya tak tergantikan di berbagai era pelatih.
Dari Guardiola hingga Xavi, semua manajer mengandalkan kecerdasan taktik Busquets. Ia menjadi simbol kesetiaan dan keunggulan di lini tengah Blaugrana.