Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari jelang penayangan di bioskop mulai 9 Oktober 2025, beredar kabar Jembatan Shiratal Mustaqim berpotensi dibatalkan penayangannya. Mengingat, isu yang diusung soal nasib koruptor yang mengemplang dana bansos, di akhirat.
Setelah menggelar gala premiere di Epicentrum XXI Jakarta, 1 Oktober 2025, film horor Jembatan Shiratal Mustaqim jadi perbincangan hangat di jagat maya. Beredar isu film ini bisa disetop penayangannya karena dianggap menyinggung pihak tertentu.
Isu ini mendarat ke telinga produser Dee Company, Dheeraj Kalwani. Ia membenarkan film Jembatan Shiratal Mustaqim mengusung tema korupsi dan pertanggungjawaban di akhirat. Film ini menyajikan kisah moral dibalut gaya horor spiritual yang menyentuh.
Dheeraj Kalwani tak heran jika sejumlah pihak “tersindir” dengan pesan moral tajam yang disampaikan melalui adegan dan dialog film. “Kebenaran tidak bisa dibungkam. Penonton berhak melihat kisah ini apa adanya,” katanya.
Film genre horor religi karya sutradara Indonesia akan tayang di empat negara. Film berjudul Makmum karya Riza Pahlevi ini akan tayang serentak pada 15 Agustus 2019.
Kebenaran Tak Bisa Dibungkam
Isu ini membuat antusiasme penonton meninggi. Tagar #JembatanShiratalMustaqim dan #KebenaranTakBisaDibungkam mulai menggema di medsos hingga mendulang ribuan komentar.
Tak sedikit yang mendukung film ini tetap tayang tanpa sensor tambahan. Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Minggu (5/10/2025), salah satu pemain yakni Agus Kuncoro ikut bersuara.
Kami Tak Menuding Siapapun
“Kami tidak menuding siapa pun. Film ini hanyalah cermin — jika ada yang merasa tersindir, mungkin karena mereka melihat pantulan diri sendiri,” ujar Agus Kuncoro pemeran Alim di film Jembatan Shiratal Mustaqim.
Ada banyak catatan menarik jelang penayangan film Jembatan Shiratal Mustaqim di bioskop Indonesia. Salah satunya, kedatangan Angelina Sondakh di gala premiere. Ia berbagi kesan setelah menonton Jembatan Shiratal Mustaqim.
Korupsi Tak Hanya Rugikan Satu Orang
Usai menonton, Angelina Sondakh menilai film ini mengingatkan bahwa ada konsekuensi dari tiap tindakan. Korupsi tak hanya merugikan satu orang, satu keluarga saja, tapi merugikan satu masyarakat bahkan negara.
Angelina Sondakh menarik hikmah dari film Jembatan Shiratal Mustaqim. Jumlah kasus korupsi belakangan membengkak sementara kondisi ekonomi makin sulit. Ia maklum jika rakyat marah. “Kayaknya sudah saatnya kita tafakur,” pungkas Angelina Sondakh.