Liputan6.com, Jakarta Aktor peraih 2 Piala Citra, Marthino Lio kembali ke genre horor lewat film Tumbal Darah karya sineas Charles Gozali. Dalam film ini ia memerankan Jefri, tukang tagih utang yang sebenarnya tak ingin melakukan kekerasan.
Jefri punya istri, Ella (Sallum Ratu Ke) yang tengah hamil 8 bulan. Di tengah impitan ekonomi, Jefri yang berprofesi penagih utang percaya karma. Jika seseorang jahat terhadap sesama, maka akan ada balasan yang mengintai pelaku atau keluarganya.
Marthino Lio menjelaskan, syuting Tumbal Darah dilakukan dua tahun lalu di Jakarta dan Puncak, Bogor, selama sebulan. Itu sebabnya, film horor ini bisa tayang di Jogja-Netpac Asia Film Festival 2024 dan disambut hangat penonton.
“Dalam film Tumbal Darah, Pak Charles dan Salman Aristo menunjukkan sisi horor yang sebenarnya, kondisi manusia yang horor. Bagaimana manusia digerakkan oleh entitas. Entitas itu menggerakkan manusia untuk menyakiti sesama,” katanya.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Jefri Itu Family Man
Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY, Jakarta Pusat, baru-baru ini, Marthino Lio yakin hanya manusia yang tega menyakiti sesama manusia. Karakter Jefri sendiri sebenarnya sosok family man.
“Jefri itu family man. Dia sebenarnya lemah lembut tapi keadaan memaksa dia untuk menerima pekerjaan yang akrab dengan kekerasan. Dia kerja sebagai debt collector, yang tidak suka kekerasan tapi kadang harus menggunakannya,” ujar Marthino Lio.
Hidup di Lingkungan Horor
Atas keadaan ini, Jefri jadi serbasalah. Belum lagi sesuatu yang “abadi” mengejarnya, yakni pengeluaran bulanan, tagihan, dan lain-lain tak bisa ditunda. Inilah situasi horor sebenarnya. Belum lagi lingkungan tempat tinggal Jefri dan Ella juga horor.
“Ditambah lagi lingkungan hidup Jefri dan Ella itu horor banget. Mereka tinggal di daerah yang istilahnya dikelilingi kematian dari kabel listrik yang menjuntai, banyak kriminal, dan di tengah pandemi Covid-19,” bintang film Sultan Agung menyambung.
Rambut Digondrongin dan Berewok
Untuk tampil meyakinkan sebagai tukang tagih utang, sutradara Charles Gozali meminta Marthino Lo sedikit mengubah penampilan di depan kamera. Salah satunya memanjangkan rambut dan berewokan.
“Jefri dan Ella harus berlogat Indonesia Timur. Ada beberapa adegan kami pakai bahasa Kupang. Dari look-nya sendiri enggak ada yang khusus, paling rambut digondrongin, diberekowin,” pungkas Masrthino Lio.