Liputan6.com, Jakarta Sepak bola Prancis kembali mencatatkan sejarah gemilang di kancah internasional. Winger PSG, Ousmane Dembele, baru-baru ini dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or 2025.
Dini hari tadi, French Football kembali menggelar malam penghargaan Ballon d'Or. Mereka memilih pemain terbaik dunia dalam satu tahun terakhir berdasarkan suara para jurnalis dari seluruh penjuru dunia.
Dari total 30 nama yang masuk dalam nominasi akhir, Dembele resmi terpilih sebagai pemenang Ballon d'Or tahun 2025. Ia berhasil mengalahkan sejumlah nama besar seperti Lamine Yamal, Mohamed Salah, dan Vitinha.
Kemenangan Dembele ini semakin mengukuhkan dominasi Prancis dalam daftar elite peraih trofi emas tersebut. Sebelum Dembele, sudah ada lima pemain Prancis yang memenangkan trofi bergengsi ini, di mana tidak ada negara lain yang memiliki jumlah pemenang Ballon d'Or sebanyak Prancis.
Lalu, siapa saja pemain asal Prancis yang memenangkan Ballon d'Or sebelum Dembele? Simak ulasannya berikut ini.
Raymond Kopa
Raymond Kopa adalah nama yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Ballon d'Or Prancis. Ia menjadi pemain Prancis pertama yang meraih penghargaan bergengsi ini pada tahun 1958. Kopa dikenal sebagai gelandang serang yang brilian dengan visi permainan yang luar biasa.
Kemampuan dribel dan kecepatannya yang mumpuni membuatnya dijuluki "Napoleon sepak bola." Pada tahun 1958, Kopa menjadi bagian penting dari tim Real Madrid yang menorehkan sejarah. Ia membantu Real Madrid memenangkan tiga gelar Liga Champions Eropa secara beruntun.
Selain itu, Kopa juga berperan krusial dalam keberhasilan Real Madrid menjuarai La Liga musim 1956/1957 dan 1957/1958. Kontribusinya tidak hanya terbatas di level klub, tetapi juga di kancah internasional. Kopa memegang peran penting bagi tim nasional Prancis yang mencapai semifinal Piala Dunia 1958.
Meskipun Prancis harus mengakui keunggulan Brasil di semifinal, Kopa tampil sangat luar biasa sepanjang turnamen. Atas dedikasi dan prestasinya, Kopa menjadi pemain sepak bola pertama yang menerima Légion d'honneur pada tahun 1970, sebuah penghargaan tertinggi di Prancis.
Michel Platini
Setelah era Kopa, tongkat estafet kejayaan Ballon d'Or Prancis dilanjutkan oleh Michel Platini. Platini menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih tiga Ballon d'Or secara beruntun pada tahun 1983, 1984, dan 1985. Ia adalah satu-satunya pemain Prancis yang mampu memenangkan penghargaan ini tiga kali berturut-turut.
Platini dikenal sebagai gelandang kreatif dengan visi luar biasa dan tendangan bebas yang mematikan. Ia sangat produktif dalam menciptakan peluang dan mencetak gol-gol spektakuler dari berbagai posisi. Pada tahun 1984, ia membawa tim nasional Prancis meraih gelar juara Piala Eropa (Euro 1984).
Dalam turnamen tersebut, Platini mencetak sembilan gol dalam lima pertandingan, sebuah pencapaian fenomenal untuk seorang gelandang. Bersama Juventus, Platini juga meraih banyak gelar domestik dan Eropa, termasuk juara Serie A pada tahun 1984 dan 1986, serta Piala Eropa (Liga Champions) pada tahun 1985.
Jean-Pierre Papin
Selanjutnya, Jean-Pierre Papin meraih Ballon d'Or pada tahun 1991. Ia adalah pemain ketiga dari Prancis yang memenangkan penghargaan ini, dan menjadi pemain pertama dari Liga Prancis yang meraihnya. Papin terkenal dengan penyelesaian akhir yang klinis dan tendangan voli spektakuler, serta gol-gol jarak jauh yang dikenal sebagai "Papinades."
Musim 1991 menjadi puncak karier Papin, saat ia menunjukkan penampilan tajamnya di kompetisi domestik dan Eropa bersama Olympique Marseille. Bersama Marseille, ia memenangkan empat gelar Ligue 1 (1989–1992) dan satu Coupe de France (1989). Papin juga berhasil mencapai final Liga Champions UEFA pada tahun 1991.
Ia menjadi top skorer Liga Prancis selama lima musim berturut-turut, menunjukkan konsistensi luar biasa. Pada tahun 2005, Papin juga dianugerahi Légion d'Honneur, penghargaan tertinggi bagi warga negara Prancis.