Kairo (ANTARA) - Mesir akan menjadi tuan rumah bagi delegasi Israel dan gerakan perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas pada 6 Oktober untuk membahas syarat-syarat pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, Sabtu (4/10).
“Mesir akan menjadi tuan rumah bagi delegasi Israel dan Hamas pada 6 Oktober untuk membahas kondisi di lapangan serta rincian pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut.
Sehari sebelumnya, Hamas menyatakan telah menyetujui penyerahan pemerintahan Jalur Gaza kepada komite Palestina yang dibentuk berdasarkan konsensus nasional.
Hamas juga menyatakan kesiapannya untuk membebaskan seluruh sandera Israel yang masih hidup serta menyerahkan jenazah yang telah meninggal sesuai dengan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Gerakan itu juga akan berpartisipasi dalam pembahasan masa depan Jalur Gaza dalam kerangka struktur Palestina yang lebih luas.
Pada 29 September, Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk menyelesaikan konflik di Gaza. Rencana tersebut mencakup seruan untuk gencatan senjata segera dan pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.
Rencana itu juga menetapkan bahwa Hamas dan faksi lainnya harus melepaskan peran mereka dalam pemerintahan Gaza, yang selanjutnya akan diserahkan kepada “komite teknokrat Palestina non-politik” di bawah pengawasan dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Israel bersiap mulai tahap pertama gencatan senjata Trump di Gaza
Baca juga: Israel hentikan operasi di Gaza, Hamas siap serahkan kendali
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.