Liputan6.com, Jakarta Rafael Leao kini menjadi sosok yang dipercaya Massimiliano Allegri untuk memimpin proyek baru AC Milan. Pemain asal Portugal itu disebut-sebut bakal jadi pusat permainan Rossoneri musim ini. Akan tetapi, kepercayaan besar itu datang dengan satu pertanyaan besar pula: bisakah Leao benar-benar menjadi penyerang tengah?
Menempatkan Leao di posisi nomor 9 bukan ide baru. Beberapa pelatih sebelumnya sudah mencoba mengutak-atik perannya, dari Paulo Fonseca hingga Sergio Conceicao, dan kini giliran Allegri yang bereksperimen. Tantangannya, seperti biasa, adalah bagaimana memaksimalkan potensi luar biasa Leao tanpa mengorbankan keseimbangan tim.
Leao memang bintang utama Milan, pemain dengan kemampuan individu yang bisa membalikkan keadaan hanya dengan satu aksi. Namun, publik dan pengamat percaya masih ada ruang besar bagi Leao untuk berkembang—bukan hanya sebagai pemain hebat, tetapi sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Tugas Berat di Posisi Nomor 9
Andrea Longoni, jurnalis Calciomercato.com, menulis tentang dilema ini dalam kolomnya baru-baru ini. “Sebuah bab besar dan panas sedang terbuka, yang pasti akan dibicarakan selama jeda: namanya Rafa Leao. Bisakah dia menjadi nomor 9 AC Milan?” tulis Longoni.
Longoni menegaskan keraguannya terhadap eksperimen tersebut. “Saya punya beberapa keraguan di musim panas. Saya tetap mendukungnya sejauh ini karena dia tidak bermain, dan setelah kemarin, mungkin keraguan itu semakin kuat. Dua peluang emas yang dia lewatkan sangat berarti. Seorang penyerang tengah tidak boleh gagal dalam kesempatan seperti itu: Anda harus mencetak setidaknya satu dari dua, tetapi pemain Portugal itu gagal di keduanya.”
Kritik itu punya dasar. Dalam laga melawan Juventus, Leao terlihat belum sepenuhnya nyaman di posisi tengah. Mobilitasnya yang biasanya eksplosif dari sayap justru terhambat ketika ia harus menunggu bola di kotak penalti. Allegri tampaknya masih mencari formula terbaik agar peran baru ini tidak membatasi insting alami sang bintang.
Perlu Waktu, tapi Jalan Masih Terbuka
Longoni juga menambahkan bahwa rencana Allegri belum bisa dinilai final. “Salah satu pilar dari rencana taktis Allegri, yakni penggunaan Leao sebagai nomor 9, masih dalam perdebatan. Kita akan melihat jawabannya setelah jeda, tetapi kesadarannya tetap: untuk menjalankan tugas itu, Rafa masih harus banyak bekerja keras dan banyak belajar.”
Yang menarik, meski kritik mengalir, Longoni tetap menilai performa Milan secara keseluruhan positif. “Dia perlu lebih agresif dan lapar di lapangan, sesuatu yang telah dikritik sepanjang hidupnya. Secara keseluruhan, gelasnya hampir penuh: setelah menghadapi Napoli dan Juve, berada dua poin dari puncak bukanlah hal buruk.”
Artinya, Milan masih di jalur yang benar. Eksperimen Allegri mungkin belum sempurna, tetapi potensi Leao terlalu besar untuk diabaikan. Dengan waktu, latihan, dan pemahaman taktik yang lebih matang, siapa tahu sang winger flamboyan itu benar-benar bisa berubah menjadi penyerang tengah yang diandalkan.
Pada akhirnya, Leao masih menjadi teka-teki yang menarik di Rossoneri. Seperti biasa, Allegri tampaknya siap bersabar untuk menemukan jawaban terbaik.
Sumber: Calciomercato.com, Sempre Milan