Bau menyengat sempat tercium samar di sebuah rumah kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10) siang. Angin berembus dari arah belakang rumah milik Asmat membawa aroma khas yang seperti menusuk hidung.
Di balik rumah itu, tumbuh menjulang satu bunga raksasa berwarna ungu gelap dengan tangkai hijau kekuningan di tengahnya — bunga bangkai yang sedang mekar.
Bunga tersebut mekar di pekarangan kecil milik Asmat (60). Asmat tampak tersenyum ketika menceritakan kemunculan bunga langka yang menarik perhatian warga sekitar.
“Apa ya, ada empat hari yang lalu kali ya, kalau enggak salah. Iya, karena emang ada, karena saya tiap hari di sini tuh, empat hari yang lalu. Cuma emang, langsung kita kan enggak ngeh (sadar) gitu, cuma langsung gede begitu,” kata Asmat saat ditemui di rumahnya.
Menurutnya, bunga itu baru benar-benar mekar dua hari yang lalu, Sejak saat itu, aroma bangkai mulai menyeruak, terutama di malam hari.
“Pas mekar kan dia bau tuh. Baunya semalem baru. Habis asar dari jam 4-an tuh bau. Sampai malam. Kalau pagi hilang lagi. Cuma malam-malam, emang baunya kita di sini udah nyengat, udah kayak tikus mati dah,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Asmat bercerita, ini bukan kali pertama bunga bangkai mekar di rumahnya. Dulu, sekitar tahun 2012, bunga serupa juga pernah tumbuh di lokasi yang sama.
“Udah dulu pernah di sini. Tahun dua ribu dua belas. Sama, bunganya juga sama,” kenangnya.
Asmat mengaku tidak tahu pasti jenis bunga bangkai yang tumbuh di pekarangannya. Namun, menurut cerita orang-orang, bunga itu berasal dari umbi tanaman suweg yang sudah puluhan tahun tertanam di tanah rumahnya.
“Katanya sih menurut orang gitu. Kalau kita nanem kan nanem pohon gini aja,” katanya.
Tanaman suweg (Amorphophallus paeoniifolius) memang termasuk dalam keluarga bunga bangkai. Jenis ini berbeda dengan Amorphophallus titanum atau bunga bangkai raksasa yang berasal dari Sumatera.
Meski ukurannya lebih kecil, suweg tetap mengeluarkan bau busuk khas bangkai ketika mekar untuk menarik serangga penyerbuk seperti lalat dan kumbang.
Sejak mekar dua hari lalu, bunga bangkai milik Asmat ramai dibicarakan warga Jagakarsa. Ia bahkan sempat membagikan foto bunga itu ke grup WhatsApp RT.
“Oh, semalem itu saya ya namanya ini, ya. Saya fotonya di grup RT, gitu kan. Mungkin grup RT ada yang lain lagi. Kita kan gak tahu, ya,” ujarnya.
Meski begitu, Asmat mengaku belum ada petugas dari Dinas Pertamanan yang datang mengecek.
“Enggak, belum,” katanya singkat.