Ketika Teori Taktik Alonso Tumbang di Hadapan Intensitas Simeone

1 week ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Xabi Alonso datang ke derbi pertamanya sebagai pelatih Real Madrid dengan optimisme tinggi. Enam kemenangan beruntun di awal musim membuat publik mulai membicarakan rekor 100 poin di La Liga. Namun, harapan itu runtuh seketika di Metropolitano.

Real Madrid dipermalukan 2-5 oleh Atletico Madrid, kekalahan terburuk mereka dalam derbi selama hampir 75 tahun. Kekalahan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga tentang dominasi total lawan. Tim muda Alonso tak berdaya menghadapi intensitas pasukan Diego Simeone.

Hasil ini menjadi pukulan keras bagi proyek baru Alonso di Bernabeu. Gagasan taktik modern dan skuad penuh talenta muda yang selama ini mengilap, kali ini runtuh di hadapan realitas keras sepak bola kompetitif.

Generasi Muda di Panggung Derbi

Alonso menurunkan salah satu skuad termuda Real Madrid dalam sejarah derbi. Dean Huijsen (20 tahun), Alvaro Carreras (22 tahun), Arda Guler (20 tahun), dan Franco Mastantuono (18 tahun) semuanya tampil dalam laga panas ini. Mereka adalah simbol dari filosofi baru Alonso, cepat, fleksibel, dan berani.

Sebelumnya, Madrid tampil meyakinkan dengan tujuh kemenangan beruntun, nyaris tanpa cela. Namun atmosfer derbi berbeda. Ketegangan, tekanan, dan agresivitas Atletico membuat sistem Madrid runtuh. "Kami kurang intensitas dan tidak bersaing cukup baik," aku Alonso usai laga.

Huijsen dan Carreras, yang didatangkan dengan nilai total 90 juta pounds, tampak gugup. Mereka beberapa kali kehilangan posisi dan gagal membaca pergerakan lawan.

Guler yang awalnya brilian dengan satu assist dan satu gol, justru menjadi sumber petaka saat pelanggaran tingginya menghadirkan penalti untuk Atletico.

Diserang Bertubi, Madrid Tak Siap Bertarung

Diego Simeone tahu celah Real Madrid: lini belakang muda yang belum teruji. Atletico menyerang secara langsung, mengandalkan umpan-umpan vertikal dan tekanan agresif. Hasilnya, Madrid dipaksa bertahan dalam zona sempit dan kehilangan kendali atas bola.

Robin Le Normand dan Alexander Sorloth mencetak dua gol melalui sundulan yang nyaris identik, hasil minimnya koordinasi dan pengalaman di lini belakang Madrid. Setiap bola mati menjadi momok, dan setiap duel fisik menjadi kekalahan.

Simeone bahkan mengaku bahwa intensitas dan bola-bola mati menjadi senjata utama. “Kami membuat mereka merasa pusing,” ujarnya tentang strategi Atletico. Real Madrid yang biasanya tenang dan sistematis, kini tampak panik dan tidak siap secara mental.

Kelemahan Mental dan Minimnya Kepemimpinan

Sumber internal klub mengakui, kurangnya pengalaman dan kepemimpinan di lapangan menjadi faktor utama kekalahan.

Di tengah kekacauan, tak ada sosok yang benar-benar bisa menenangkan situasi. Aurelien Tchouameni dan Eder Militao pun gagal menjadi jangkar.

Franco Mastantuono, pemain muda asal Argentina yang ditebus 63,2 juta euro, justru memperlihatkan frustrasi. Ia mendapat kartu kuning karena menendang bola ke tribun, reaksi emosional yang mencerminkan tekanan yang dialami seluruh tim.

Bagi Alonso, ini menjadi pelajaran berharga. Intensitas, mentalitas, dan kedewasaan adalah pondasi sebelum taktik dapat berfungsi. “Kami sedang membangun sesuatu. Kekalahan ini menyakitkan, tapi kami akan belajar,” kata Alonso.

Proyek Panjang, Tantangan Besar

Empat bulan sejak ditunjuk menggantikan Carlo Ancelotti, Alonso menghadapi realitas keras pekerjaan di Bernabeu.

Ia membawa ide besar, pressing cepat, permainan kolektif, dan kepercayaan pada pemain muda, namun ujian pertama melawan tim berpengalaman seperti Atletico menunjukkan bahwa proses belum selesai.

Madrid memang tengah beregenerasi. Tapi untuk bersaing di level tertinggi, mereka butuh keseimbangan antara energi muda dan jiwa pemimpin. Alonso masih percaya visi jangka panjangnya bisa berhasil, tapi ia tahu perjalanan ini tak akan mudah.

Derbi Metropolitano kali ini akan diingat bukan hanya sebagai kekalahan besar, tapi juga sebagai momen pembelajaran penting dalam membentuk wajah baru Real Madrid.

Read Entire Article