Kaji Ulang dan Revisi Permenpora, Erick Thohir Bentuk Tim Khusus

Liputan6.com, Jakarta - Erick Thohir mengumumkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga akan segera melakukan simplifikasi terkait keseluruhan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga periode 2009-2025. Kepastian tersebut ia sampaikan di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat pada Selasa (23/9/2025).

Sosok yang baru ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Menteri Pemuda Olahraga pada pertengahan September tersebut memastikan nantinya akan ada 4 klaster substansi teknis dalam proses untuk menyederhanakan regulasi Permenpora.

"Kita akan melakukan penyederhanaan 191 peraturan menteri dari tahun 2009," ujar Erick Thohir. "Jadi, ini menjadi sebuah aturan yang memudahkan dan menyeimbangkan."

Bukan hanya sebagai metode simplifikasi, Erick Thohir juga melihat adanya keperluan akan penyempurnaan regulasi. Hal tersebut termasuk mencabut status Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 dan mengembangkannya menjadi Permenpora Nomor 7 Tahun 2025.

Sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan, Erick Thohir membentuk tim khusus untuk menyelesaikan pengkajian dan simplifikasi. Keputusan yang akan diambil dipastikan berlandaskan pada pertimbangan yang juga sejalan dengan peraturan yang sudah dibuat oleh Presiden Prabowo.

Erick Thohir resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI menggantikan Dito Ariotedjo. Namun, posisinya sebagai Ketua PSSI menimbulkan kontroversi karena dianggap rawan konflik kepentingan.

Dalam melakukan pengkajian dan penyederhanaan regulasi, Erick Thohir mengutamakan fokusnya pada perkembangan atlet. Ia ingin atlet dapat berprestasi secara maksimal, terutama dalam kancah perlombaan internasional.

"Kemenpora juga kadang-kadang tidak bisa mengatur (regulasi) terlalu dalam," sebut Erick. "Mudah-mudahan kita punya titik temu. Titik temu bersama-sama supaya para atlet (meraih) prestasi. Ini merupakan objek yang utama untuk kita dorong."

"Kemenpora tentu sebagai payung terbesarnya pun melakukan perbaikan sistem yang kita akan lakukan untuk prestasi kita lebih baik lagi," tambah Erick.

Atlet Indonesia sendiri akan segera berlaga pada gelaran SEA Games 2025 di Thailand bulan Desember mendatang. Saat ini, beberapa cabang olahraga telah mengadakan pemusatan latihan untuk dapat mengejar target yang telah ditetapkan.

Salah satu pekerjaan utama Erick Thohir pada masa awal jabatannya sebagai Menpora adalah menyelesaikan konflik kepengurusan. Persoalan ini dianggap kritis dalam proses perkembangan para atlet binaan.

"Sudah waktunya cabor, KOI, KONI, termasuk kami berintrospeksi diri untuk memastikan kita bersatu, olahraga kita meningkat, tidak saling tunjuk siapa yang terbaik," tegas Erick.

Erick menggarisbawahi bahwa perbaikan menyuluruh harus dikerjakan secara bersama-sama. Hal tersebut bertujuan agar Indonesia dapat meraih apa yang dicita-citakan secara bersama, baik untuk hari ini maupun ke depannya.

Sebanyak 191 peraturan akan segera direvisi dan disederhanakan oleh tim yang dibentuk Kemenpora. Erick Thohir cukup optimis bahwa peraturan tersebut dapat dipangkas menjadi hanya sekitar 20 saja.

"Kita akan melakukan ada pembentukan tim bersama untuk melakukan hal ini," terang Erick. "Kalau 191 (peraturan) jadi di bawah 20 itu luar biasa, loh. Ini menjadi pegangan untuk kita semua dan memudahkan bagi stakeholders untuk menjalankan tugas dan tupoksinya masing-masing."

Meski begitu, belum diketahui nama-nama di dalam tim yang dibentuk oleh Erick Thohir. Wamenpora Taufik Hidayat menyebut bahwa dirinya ikut dilibatkan, namun nama-nama di dalam tim secara pasti masih menunggu keputusan Sang Menpora.