Liputan6.com, Jakarta- Bek muda Liverpool, Giovanni Leoni, harus menelan pil pahit saat melakoni debutnya bersama The Reds. Ia mengalami cedera ligamen anterior cruciatum (ACL) parah dalam pertandingan Piala Carabao melawan Southampton pada Selasa malam, 23 September 2025. Insiden ini terjadi setelah Leoni mendarat dengan canggung usai sebuah tantangan, memaksanya ditandu keluar lapangan.
Cedera serius ini diperkirakan akan membuat Leoni absen selama sekitar enam hingga sembilan bulan, berpotensi hingga akhir musim 2025-2026 atau bahkan pra-musim 2026-2027. Meskipun debutnya berakhir tragis, Leoni berjanji comeback cepat melalui unggahan di media sosialnya.
Leoni menunjukkan semangat juang tinggi meskipun menghadapi rintangan besar di awal kariernya bersama klub Merseyside.
"Saya ingin dengan tulus berterima kasih kepada semua orang yang telah memberikan dukungan di momen sulit ini," tulisnya di Instagram.
"Ini bukan debut yang selalu saya impikan, tapi saya akan memberikan segalanya untuk bisa kembali bermain di stadion magis ini secepat mungkin. Terima kasih banyak!" tambahnya.
Janji comeback cepat ini menjadi sorotan di tengah kekhawatiran para penggemar dan staf pelatih Liverpool. Manajer Arne Slot pun mengakui bahwa Leoni segera menyadari keseriusan cederanya. Peristiwa ini tentu menjadi pukulan telak bagi pemain berusia 18 tahun tersebut yang baru saja bergabung dengan The Reds.
Detil Cedera dan Prospek Pemulihan Giovanni Leoni
Giovanni Leoni mengalami robekan ACL di lutut kirinya, sebuah cedera yang sangat ditakuti para atlet sepak bola. Insiden nahas ini terjadi pada menit ke-81 pertandingan debutnya, setelah ia mendarat secara tidak wajar menyusul sebuah tantangan dari pemain lawan. Momen tersebut langsung mengakhiri penampilan singkatnya di lapangan, dan ia harus ditandu keluar dengan ekspresi kesakitan.
Menurut laporan Fabrizio Romano, Leoni dipastikan akan absen selama beberapa bulan ke depan untuk menjalani proses pemulihan. Cedera ligamen anterior cruciatum (ACL) umumnya membutuhkan waktu rehabilitasi yang panjang, berkisar antara enam hingga sembilan bulan. Hal ini berarti skenario terbaiknya, Leoni baru bisa kembali merumput pada Maret 2026, atau bahkan harus menunggu hingga pra-musim 2026-2027.
Periode pemulihan yang panjang ini tentu menjadi tantangan besar bagi mental dan fisik Leoni, terutama mengingat ini adalah awal kariernya di klub sebesar Liverpool. Namun, semangat yang ditunjukkannya untuk Leoni untuk bisa secepatnya bangkit memberikan harapan bagi para pendukung. Proses rehabilitasi akan melibatkan serangkaian terapi fisik intensif untuk mengembalikan kekuatan dan stabilitas lututnya.
Janji dan Dukungan untuk Giovanni Leoni
Meskipun menghadapi kenyataan pahit, Giovanni Leoni tidak kehilangan semangatnya. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para penggemar Liverpool atas dukungan luar biasa yang telah diberikan. Leoni mengakui bahwa debutnya tersebut "bukanlah debut yang selalu ia impikan," sebuah pernyataan yang mencerminkan kekecewaan mendalamnya.
Namun, di balik kekecewaan itu, Leoni menegaskan tekadnya untuk bangkit. Ia berjanji akan "memberikan segalanya untuk kembali bermain di stadion magis ini (Anfield) sesegera mungkin." Janji ini menunjukkan mentalitas kuat dari pemain muda tersebut, yang bertekad untuk mengatasi rintangan cedera dan kembali memperkuat tim.
Manajer Liverpool, Arne Slot, juga turut memberikan komentarnya, menyatakan bahwa Leoni segera menyadari keseriusan cederanya, "Emosi seorang pemain biasanya memberitahu banyak hal." Dukungan juga datang dari rekan-rekan setimnya seperti Ibrahima Konate dan Stefan Bajcetic yang menunjukkan solidaritas mereka di media sosial, memberikan semangat kepada Leoni di masa sulit ini.
Dampak Cedera bagi Liverpool dan Rencana Transfer
Cedera yang menimpa Giovanni Leoni ini merupakan pukulan telak bagi sang pemain dan juga bagi Liverpool. Leoni baru saja bergabung dari Parma dengan biaya transfer sekitar £26 juta pada Agustus lalu, dan usianya yang baru 18 tahun menjadikannya investasi jangka panjang yang menjanjikan. Kehilangan dia di awal musim adalah kerugian besar bagi proyek tim di bawah asuhan Arne Slot.
Absennya Leoni juga menimbulkan masalah serius bagi manajer Arne Slot, yang kini hanya memiliki tiga bek tengah yang diakui dalam skuad tim utama. Kedalaman skuad di posisi vital ini menjadi sangat terbatas, terutama mengingat padatnya jadwal pertandingan yang akan dihadapi Liverpool di berbagai kompetisi. Situasi ini bisa memengaruhi strategi dan rotasi pemain yang diterapkan Slot.
Akibat cedera Leoni, Liverpool mungkin perlu mengubah rencana transfer mereka untuk jendela Januari mendatang. Kebutuhan akan bek tengah baru menjadi lebih mendesak untuk menambal kekosongan yang ditinggalkan Leoni dan memastikan stabilitas lini pertahanan. Pencarian pemain bertahan yang berkualitas akan menjadi prioritas utama bagi manajemen klub untuk menghadapi sisa musim.