Liputan6.com, Jakarta Influenza atau flu sering kali disalahartikan sebagai batuk pilek biasa. Padahal, keduanya berbeda baik dari penyebab, gejala, maupun tingkat keparahannya.
Influenza disebabkan virus influenza yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, sementara common cold umumnya lebih ringan dan cepat sembuh.
Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr. Nastiti Kaswandani, SpA, Subs Respi(K), menjelaskan, masyarakat perlu berhati-hati menggunakan istilah flu.
“Sering kali perkataan influenza dipendekkan dengan flu. Kata flu sering dipergunakan dengan tidak tepat. Padahal, yang betulnya flu (influenza) penyakit yang terjadi infeksi terutama mengenai saluran napas yang disebabkan virus influenza,” ujarnya dalam Media Briefing secara virtual dengan topik Mengenali Influenza A dan B pada Anak bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada Selasa, 30 September 2025.
Ia menambahkan, tidak semua batuk pilek berarti influenza.
“Seringnya, virus-virus yang cepat sembuh yang disebut selesma atau common cold. Penularannya mudah yang disebarkan percikan dari batuk atau bersin atau berbicara dan sangat cepat,” kata Nastiti.
“Di media luar negeri, yang banyak kasus influenzanya. Flu memiliki gejala yang lebih banyak daripada common cold,” tambahnya.
Karena itu, masyarakat diimbau lebih cermat mengenali perbedaan keduanya agar tidak salah kaprah dalam penanganan.
Gejala Influenza Lebih Berat Dibanding Common Cold
Influenza dan common cold sama-sama menyerang saluran pernapasan, tetapi tingkat keparahan gejalanya berbeda.
Pada common cold, penderita biasanya mengalami pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan batuk ringan. Gejala ini cenderung hilang dalam beberapa hari.
Namun, influenza bisa menimbulkan demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot parah, hingga membuat pasien terbaring di tempat tidur selama lebih dari seminggu.
“Tidak semua batuk pilek itu influenza," kata Nastiti.
Menurutnya, common cold sering kali lebih ringan dan jarang menimbulkan komplikasi. Sementara influenza bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti pneumonia, gagal ginjal, bahkan dapat mengancam jiwa.
Itulah mengapa masyarakat perlu memahami bahwa flu bukan sekadar pilek biasa. Dengan membedakan keduanya, penanganan medis bisa dilakukan dengan lebih tepat.
Cara Penularan yang Perlu Diwaspadai
Baik common cold maupun influenza ditularkan melalui percikan pernapasan. Meski begitu, penularan influenza dinilai lebih cepat dan berisiko.
Satu orang yang terinfeksi bisa menularkan ke 2–3 orang di sekitarnya hanya melalui batuk, bersin, atau percakapan. Selain itu, virus influenza dapat menyebar lewat droplet, aerosol, maupun kontak langsung dengan cairan saluran napas.
“Penularannya sangat cepat. Orang dewasa bisa menularkan influenza sejak satu hari sebelum muncul gejala hingga lima hari setelah timbul gejala,” kata Nastiti.
Kondisi ini membuat influenza lebih berbahaya karena seseorang bisa menularkan penyakit sebelum sadar dirinya sakit. Dengan memahami mekanisme penularan ini, masyarakat diharapkan lebih disiplin dalam menjaga etika batuk, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penyebaran.
Komplikasi yang Bisa Timbul
Common cold biasanya berakhir tanpa masalah serius, dengan komplikasi ringan seperti sinusitis atau infeksi telinga. Sebaliknya, influenza dapat menimbulkan komplikasi berat yang mengancam jiwa.
Pasien influenza bisa mengalami pneumonia, gagal ginjal, hingga gagal hati jika tidak ditangani dengan benar. Kondisi ini terutama berisiko pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta.
“Komplikasi influenza bisa sangat berat, bahkan sampai mengancam jiwa,” ujar Nastiti.
Karena itu, deteksi dini dan pencegahan influenza menjadi kunci penting. Salah satu langkah pencegahan adalah vaksinasi influenza yang rutin dianjurkan oleh tenaga kesehatan, khususnya bagi kelompok berisiko tinggi.
Dengan memahami perbedaan komplikasi ini, masyarakat bisa lebih waspada dan tidak menganggap influenza sebagai penyakit ringan.