Liputan6.com, Jakarta - Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melaporkan adanya paparan radioaktif pada udang beku yang dikirim dari Indonesia.
Kontaminasi radionuklida Cesium 137 (Cs-137) ditemukan di kawasan industri Cikande, Serang, Banten.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan eksternal terhadap Cs-137 dalam jumlah besar dapat menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, dan bahkan kematian.
Paparan Cs-137 dapat meningkatkan risiko kanker akibat paparan radiasi gamma berenergi tinggi.
Sementara, paparan internal Cs-137, melalui konsumsi atau inhalasi, memungkinkan bahan radioaktif tersebut terdistribusi di jaringan lunak, terutama jaringan otot.
"Sehingga jaringan tersebut terpapar partikel beta dan radiasi gamma, serta meningkatkan risiko kanker," mengutip laman resmi CDC pada Rabu (1/10/2025).
Terkait temuan cemaran ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap pekerja dan masyarakat di sekitar kawasan industri Cikande, Serang, Banten.
Terdapat 9 orang yang diduga terkontaminasi dan langsung ditangani dengan obat asal Singapura.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir menemukan paparan zat radioaktif Sesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Temuan ini merupakan tindak lanjut dari informasi kontaminasi radioaktif dalam produk udang beku dari perusahaan as...
Tetapkan Status Kejadian Khusus
Pria yang akrab disapa Zulhas mengatakan bahwa ada 1.562 orang yang diperiksa di kawasan perusahaan pengolah stainless steel PT Peter Metal Technology (PMT) dan PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) selaku pengemasan udang beku. Didapat 9 orang yang perlu penanganan.
"(Pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap tadi 1.562 pekerja dan masyarakat dan tidak menimbulkan dampak serius," kata Zulkifli usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025) mengutip Bisnis Liputan6.com.
"Hanya ada sembilan orang tadi dan itu sudah ditangani oleh Kementerian Kesehatan dan sudah dibawakan obat khusus dari Singapura," dia menambahkan.
Zulhas telah menetapkan status kejadian khusus radiasi radionuklida Cs-137 di Kawasan Industri Moderen Cikande. Dia turut memastikan perlindungan kepada masyarakat.
"Pemerintahan atau Satgas terus melakukan pemantauan ketat, memberikan pelindungan bagi pekerja dan masyarakat terdampak," tegas Zulhas.
Dia juga memastikan, udang beku tercemar radioaktif tidak mengganggu rantai pasok lokal maupun ekspor.
Dia menuturkan, hal ini sebagai hasil investigasi dari satuan tugas (Satgas) yang dibentuk sejak 11 September 2025. Sehingga dipastikan tidak ada penyebaran ke wilayah lain.
"Investigasi Satgas memastikan kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, tidak pada rantai pasok nasional maupun ekspor. Jadi hanya satu titik di Cikande," kata Zulhas.
Tim yang dipimpinnya itu pun mengatakan telah menetapkan status khusus di kawasan yang diduga sebagai sumber paparan radioaktif. Tujuannya untuk memudahkan dekontaminasi kawasan dari radiasi radioaktif.
"Langkah-langkah sudah dilakukan. Jadi status kejadian khusus itu di Cikande, Kawasan industri Modern Cikande, di situ, agar jelas, terang hanya kawasan industri khusus Cikande Ini saya ulang-ulang lagi, tidak ada di tempat lain," tegas dia.
Temuan Kontaminasi Cs-137 dalam Udang Beku
Sebelumnya, udang beku yang dikirim PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) disebut terkontaminasi radioaktif. Temuan ini dirilis FDA Amerika Serikat.
FDA menyelidiki laporan kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) dalam kontainer pengiriman dan produk udang beku yang diproses oleh BMS Foods di Indonesia.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) memberi tahu FDA AS tentang temuan itu dalam kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
FDA lantas mengumpulkan beberapa sampel untuk analisis radionuklida, dengan hasil yang mengonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam satu sampel udang tepung roti. Seluruh kontainer dan produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda Cs-137 telah ditolak masuk ke Amerika Serikat.
Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati begitu, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.