Liputan6.com, Jakarta bagai kandidat kuat juara Serie A musim 2025/2026. Status mereka sebagai juara bertahan membuat perhatian tertuju pada bagaimana Partenopei mempertahankan gelar. Musim lalu, mereka tampil konsisten hingga akhirnya finis di puncak klasemen.
Awal musim ini, Napoli menunjukkan performa impresif dengan catatan sempurna. Dari empat pertandingan yang sudah dimainkan, mereka selalu meraih kemenangan. Lawan-lawan yang mereka hadapi pun cukup beragam, dari Sassuolo, Cagliari, hingga Fiorentina.
Raihan itu membuat Napoli kembali difavoritkan untuk mempertahankan Scudetto. Kemenangan 2-0 atas Sassuolo, 1-0 melawan Cagliari, 3-1 menghadapi Fiorentina, dan 3-2 kontra Pisa semakin menguatkan status mereka sebagai tim paling konsisten sejauh ini.
Namun, di tengah dominasi Napoli, Fabio Capello menilai ada satu tim yang bisa menjadi pengganjal utama. Menurut mantan pelatih legendaris itu, AC Milan punya kapasitas untuk menjadi anti-Napoli musim ini.
Capello Sebut Milan Anti-Napoli
Fabio Capello menyebut AC Milan sebagai lawan paling serius Napoli di musim ini. Alasannya bukan hanya soal kualitas skuad, tetapi juga faktor lain yang menurutnya sangat menentukan. Milan, kata Capello, punya keunggulan besar karena tidak bermain di kompetisi Eropa.
“Mudah saja: karena mereka tidak bermain di Eropa. Dan itu keuntungan besar, percayalah. Pertama-tama, Anda bisa mengelola energi dengan lebih baik,” ujar Capello pada Gazzetta dello Sport.
Kondisi itu membuat Milan bisa fokus penuh pada Serie A, tanpa harus memikirkan rotasi untuk laga tengah pekan. Capello meyakini hal tersebut bisa membuat Rossoneri tampil lebih segar dibanding para pesaing yang harus membagi konsentrasi.
Ia menegaskan bahwa Napoli tetap favorit, tetapi Milan adalah tim yang sangat berbahaya. Dengan ritme satu laga per pekan, Rossoneri bisa menjaga intensitas hingga akhir musim.
Contoh dari Duel Man City vs Arsenal
Capello kemudian menyinggung soal contoh nyata yang bisa dijadikan perbandingan. Ia mengingatkan soal pertandingan Manchester City melawan Arsenal beberapa waktu lalu. Menurutnya, komentar Pep Guardiola kala itu menunjukkan betapa pentingnya kondisi fisik dan energi pemain.
“Modric sudah berusia 40 tahun, jelas ia tidak akan mampu menangani tiga pertandingan seminggu, dan kemudian karena contoh Manchester City melawan Arsenal bisa membantu. Guardiola bilang para pemainnya lelah. Milan hanya bisa fokus ke liga,” kata Capello.
Ia menilai situasi ini bisa menjadi cerminan bagi Serie A. Klub-klub yang tampil di Eropa harus mengatur tenaga lebih cermat, sedangkan Milan bisa memanfaatkan keuntungan karena kalender mereka lebih ringan.
Capello percaya, faktor itu bisa membuat persaingan gelar semakin menarik. Meski Napoli terlihat perkasa, Milan punya modal khusus untuk mengimbangi bahkan mengalahkan mereka di jalur Scudetto.
(Gazzetta dello Sport)