Liputan6.com, Jakarta Hugo Ekitike menjadi pahlawan sekaligus “musuh” timnya sendiri saat Liverpool menghadapi Southampton di Carabao Cup. Gol penentu pada menit ke-85 membuatnya bersorak terlalu berlebihan.
Setelah menerima umpan matang dari Federico Chiesa, Ekitike melepas bajunya untuk merayakan golnya di hadapan penonton Anfield. Namun, ia lupa sudah menerima kartu kuning sebelumnya.
Akibatnya, ia menerima kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Kini striker asal Prancis itu harus absen saat Liverpool bertandang ke Crystal Palace di Premier League.
Ekitike bukan satu-satunya yang merasakan penyesalan akibat selebrasi. Ada momen-momen lain yang juga berakhir tragis.
1. Steve Morrow (Arsenal)
Steve Morrow mengalami salah satu momen paling menyakitkan saat merayakan kemenangan bersama Arsenal. Ia mengalami patah lengan parah setelah mencetak gol kemenangan di final Piala Liga 1993.
Insiden ini terjadi setelah pertandingan berakhir, saat Morrow diangkat ke udara oleh Tony Adams untuk merayakan. Sayangnya, Adams secara tidak sengaja menjatuhkan Morrow ke lapangan Wembley, menyebabkan cedera serius yang hampir merusak sarafnya.
Meski begitu, Morrow berhasil pulih sepenuhnya. Ia tetap mengenang gol itu dengan bangga, dan kini sering bercanda bersama Adams soal kejadian tersebut.
2. Lomano LuaLua (Portsmouth)
Lomano LuaLua terkenal dengan selebrasi gol akrobatiknya yang unik. Sayangnya, selebrasi tersebut justru membuatnya cedera dalam satu pertandingan.
Insiden terjadi saat Portsmouth bermain imbang 1-1 melawan Arsenal pada 12 April 2006. LuaLua mencetak gol penyama lewat sundulan keras dan langsung melakukan salto, namun mendarat dengan pergelangan kaki terkilir.
Awalnya cedera tidak terasa karena adrenalin, tapi tak lama kemudian LuaLua harus digantikan. Ia mengaku terbawa emosi karena mencetak gol melawan Arsenal, sementara manajer Harry Redknapp memuji keberanian dan keunikannya.
3. Ian Harte (Leeds United)
Ian Harte dikenal dengan selebrasi knee-slide yang ikonik di masanya. Namun, satu momen justru berakhir kocak akibat insiden setelah selebrasi tersebut.
Saat Leeds United bersinar di era awal 2000-an, mereka mencapai semifinal Liga Champions 2000-01. Di perempat final melawan Deportivo La Coruna, Harte membuka skor lewat tendangan bebas keras pada menit ke-25.
Ia kemudian berlari ke tiang sudut untuk merayakan gol dengan knee-slide. Sayangnya, saat berdiri untuk merayakan kepada penonton, ia tersandung tiang sudut dan hampir terjatuh.
4. Paulo Diogo (Servette)
Paulo Diogo mengalami salah satu momen selebrasi paling mengerikan dalam sejarah sepak bola. Insiden ini terjadi saat ia masih bermain untuk Servette dalam laga tandang melawan FC Schaffhausen.
Diogo memberikan assist pada menit ke-87 untuk gol Jean Beausejour, lalu meloncat di pagar logam pemisah penonton dari lapangan. Sayangnya, cincin kawinnya tersangkut di pagar dan ketika mendarat, jarinya robek hingga putus.
Parahnya, ia juga mendapat kartu kuning karena selebrasinya dianggap membuang waktu. Upaya untuk menyambung jarinya di rumah sakit gagal, dan dokter akhirnya menyarankan amputasi bagian yang tersisa.
5. Joel (Coritiba)
Selebrasi Joel bisa membuat penonton menahan napas karena insiden yang tak terduga. Kejadian ini berlangsung di Estadio Major Antonio Couto Pereira, Coritiba, Brasil, pada 2014.
Joel mencetak gol penentu pada menit ke-86 untuk membawa timnya unggul 2-1 atas Sao Paolo. Ia kemudian meloncat melewati papan iklan untuk merayakan, namun tersandung tangga yang tertutup bendera dan hilang dari pandangan.
Petugas keamanan segera menolong Joel, dan meski terkejut, ia berhasil kembali ke lapangan. Yang penting, ia tetap bisa menyelesaikan pertandingan dan merayakan gol dengan aman di area permainan.
Sumber: Daily