Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengungkapkan ada produk rempah asal Surabaya yang dilaporkan mengandung cemaran radioaktif cesium-137. Hal ini diketahui berdasarkan laporan dari US FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat).
US FDA melaporkan temuan itu kepada BPOM RI setelah adanya temuan cemaran cesium-137 pada udang yang diekspor dari Cikande, Serang, Banten.
"Belum tuntas itu muncul lagi pengumumannya yang disebut dengan spice. Spice itu adalah rempah-rempah. Nah, dia temukan adanya beberapa hal yang berasal dari Surabaya yang dikirim ke Amerika, mengandung cesium-137," kata Taruna di kantor BPOM, Jakarta, Senin (6/10).
Menurutnya, temuan ini menjadi perhatian serius karena berdampak pada reputasi ekspor pangan Indonesia. Satgas yang dipimpin Kemenko Pangan akan menangani persoalan tersebut.
“Badan POM bersama seluruh stakeholder dikoordinasikan oleh Satgas, khususnya oleh Kementerian Pangan, untuk melakukan suatu sikap yang sangat profesional, terukur, untuk mengembalikan reputasi bangsa Indonesia, reputasi udang-udang kita, reputasi rempah-rempah kita ke mata dunia,” ujarnya.
Cemaran Cesium-137 Rendah
Sementara itu, terkait ini beberapa waktu lalu Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut laporan sementara tidak ada temuan cemaran radioaktif di lokasi perusahaan ekspor rempah jenis cengkeh yang diduga Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) terpapar cesium-137 (Cs-137) di Surabaya.
"Sekali lagi, untuk yang cengkeh di Surabaya. Hasil penelusurannya, kita tidak temui cemaran yang di pabriknya," katanya setelah penandatanganan kerja sama saling pengakuan (Mutual Recognition Agreement/MRA) dengan standar karbon global Verra, dikutip dari Antara, Sabtu (4/10).