Liputan6.com, Jakarta Ballon d'Or dikenal sebagai puncak penghargaan individu dalam dunia sepak bola. Setiap tahun, hanya satu pemain pria dan satu pemain wanita terbaik yang bisa merasakan kemewahan mengangkat trofi ikonik ini.
Tidak hanya prestisius karena makna dan sejarahnya, Ballon d'Or juga istimewa karena proses penciptaan trofinya yang penuh dedikasi.
Sejak pertama kali diperkenalkan oleh majalah France Football pada 1956, Ballon d'Or menjadi lambang supremasi seorang pemain di level dunia.
Para legenda sepak bola seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Michel Platini pernah meraih trofi emas ini. Bahkan sosok ikonik seperti Diego Maradona dan Pelé mendapat penghargaan kehormatan usai karier mereka berakhir.
Namun di balik gemerlap panggung gala di Théâtre du Châtelet, Paris, ada kisah panjang tentang proses pembuatan trofi Ballon d'Or.
Trofi ini bukan sekadar simbol, melainkan karya seni berharga yang dirancang dengan detail, ketelitian, dan tradisi panjang rumah perhiasan tertua di Eropa.
Jejak Panjang Rumah Perhiasan Tertua di Eropa
Trofi Ballon d'Or dirancang dan dibuat oleh Mellerio dits Meller, rumah perhiasan asal Prancis yang berdiri sejak tahun 1613. Dengan usia lebih dari 400 tahun, Mellerio dikenal sebagai salah satu rumah perhiasan tertua di Eropa yang masih bertahan hingga kini.
Setiap trofi Ballon d'Or yang dihasilkan bukan hanya sekadar piala, tetapi juga perwujudan seni tradisional yang diwariskan lintas generasi.
Versi trofi yang digunakan saat ini dirancang oleh François Mellerio, dengan pengerjaan tangan dilakukan oleh pengrajin Jean-Phillipe.
Keistimewaan trofi ini juga tampak pada fakta bahwa proses pembuatannya membutuhkan waktu hingga enam bulan sebelum malam penghargaan digelar. Total, sekitar 100 jam kerja dituangkan demi menghasilkan satu Ballon d'Or yang sempurna.
Proses Pembuatan: Dari Kuningan hingga Emas 24 Karat
Perjalanan pembuatan trofi dimulai dengan mengelas dua setengah bola kuningan menggunakan obor las. Setelah itu, seorang pengukir menggoreskan pola sambungan dengan tangan sehingga menyerupai bola sepak yang sesungguhnya.
Bagian bawah bola kemudian dipasangkan ke alas yang terbuat dari pirit, sebuah mineral yang menyerupai emas alami.
Langkah terakhir adalah pemolesan hingga halus, sebelum akhirnya trofi dilapisi emas murni 24 karat. Pada permukaan akhir, diukir logo Ballon d'Or France Football serta nama sang pemenang.
Inilah yang membuat setiap trofi Ballon d'Or benar-benar unik, karena tidak hanya dikerjakan dengan teknik tinggi, tetapi juga diberi sentuhan personal sesuai peraih penghargaan.
Lebih dari Sekadar Trofi Sepak Bola
Ballon d'Or tidak hanya istimewa karena prestisius, tapi juga karena proses kreatif di balik pembuatannya. Dengan detail yang sangat teliti, trofi ini menjadi simbol perpaduan antara seni, tradisi, dan olahraga.
Fakta lain yang menambah nilai sejarahnya, Mellerio dits Meller juga bertanggung jawab dalam desain serta produksi trofi bergengsi lain, seperti piala Roland Garros di turnamen tenis Prancis Terbuka.
Dengan sejarah panjang, kemewahan emas 24 karat, dan prestise yang menyertainya, Ballon d'Or berdiri sebagai salah satu trofi paling ikonik di dunia olahraga.
Setiap kali seorang pemain mengangkatnya, mereka bukan hanya meraih pengakuan tertinggi, tetapi juga membawa pulang karya seni bernilai sejarah yang dibuat dengan cinta, keterampilan, dan kebanggaan.
Sumber: SportBible