Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan Minta Pemerintah Tingkatkan Quality Control Program MBG

1 week ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan meminta pemerintah meningkatkan atau memperbaiki aspek quality control atau kontrol kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Program Makan Bergizi Gratis perlu dibuat quality control yang lebih baik untuk mencegah kejadian yang tidak diharapkan,” mengutip keterangan resmi yang ditandatangani Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto, dan ketua organisasi profesi kesehatan lainnya pada Senin, 29 September 2025.

Diketahui, Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan ini terdiri dari:

  1. lkatan Dokter lndonesia (lDl)
  2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
  3. lkatan Bidan lndonesia (lBl)
  4. lkatan Apoteker lndonesia (lAl)
  5. Persatuan Ahli Gizi lndonesia (PERSAGI).

Aliansi ini juga mengatakan bahwa mereka mendukung Program MBG. Mereka menilai, ini adalah program yang sangat baik dari pemerintah dan bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat lndonesia. Guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas khususnya anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui demi membangun fondasi generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Aliansi juga menyampaikan bahwa program MBG perlu diperluas jumlah cakupannya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Karena, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan dan mencukupi kebutuhan gizi.

“Kami Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan (lDl, PPNI, lBl, lAl dan PERSAGI) siap membantu dan dilibatkan oleh pemerintah untuk mensukseskan program MBG terkait dengan quality control di 514 kota / kabupaten seluruh Indonesia.”

Setibanya di Tanah Air, usai lawatan ke empat negara. Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan sejumlah Menteri guna membahas sejumlah hal, termasuk maraknya keracunan menu MBG. Pemerintah mengevaluasi kewajiban syarat dapur SPPB sebagai peny...

Kasus Keracunan MBG hingga 27 September 2025

Sementara itu, korban keracunan hidangan MBG sudah mencapai 8.649 anak hingga 27 September 2025.

Berarti, terjadi lonjakan jumlah korban keracunan, sebanyak 3.289 anak dalam dua pekan terakhir. Data ini diungkap Ubaid Matraji, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI).

Pada September ini, jumlah korban keracunan per minggunya selalu mengalami peningkatan. Penambahan Jumlah korban terbanyak terjadi pada satu pekan lalu (22-27 September 2025), korban mencapai 2.197 anak.

“Alih-alih memberi pemenuhan gizi, makanan yang disediakan negara justru membuat ribuan anak keracunan massal. Tangis anak-anak pecah di ruang kelas, antrean panjang di rumah sakit, keresahan orangtua, dan trauma makan MBG adalah bukti nyata bahwa program ini gagap mencapai tujuan,” kata Ubaid dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).

Pemerintah Hanya Tutup SPPG Bermasalah

Atas kejadian ini, JPPI mengecam respons pemerintah yang hanya menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terdapat kasus keracunan.

“Bagiamana dengan SPPG lain yang juga terbelit berbagai masalah lainnya? Ini adalah pendekatan tambal sulam, ini dinilai sangat berbahaya dan mengabaikan akar permasalahan,” ujar Ubaid.

Dia menilai, keracunan hanyalah puncak gunung es. Masalah MBG lebih dalam dari itu.

“Kami menemukan praktik menu di bawah standar, pengurangan harga per porsi, konflik kepentingan, hingga pembungkaman suara kritis di sekolah. Karena itu, kami menuntut semua dapur dihentikan sementara untuk evaluasi dan pembenahan total,” papar Ubaid.

3 Masalah Dasar dalam Pelaksanaan MBG

Evaluasi JPPI juga mengungkap tiga masalah fundamental yang menyebabkan kekacauan dalam pelaksanaan MBG, yakni:

Buruknya Pemahaman Gizi dan Pangan

Misalnya, soal menu yang disajikan. Masalahnya tidak hanya berhenti pada soal kualitas gizi, tetapi juga adanya penyeragaman menu tanpa mempertimbangkan sumber daya pangan lokal.

“Hal ini justru bertentangan dengan jargon swasembada pangan pemerintah,” kata Ubaid.

Struktur Kepemimpinan yang Keliru

Badan Gizi Nasional (BGN) yang seharusnya dikelola oleh pakar gizi, ahli pangan, dan tenaga kesehatan, justru didominasi oleh purnawirawan militer.

Eksklusi Sekolah dan Partisipasi Masyarakat Sipil

Ubaid menilai, sekolah seolah-olah hanya dijadikan objek dari program ini, padahal MBG telah banyak mencaplok anggaran pendidikan.

Sekolah tidak dilibatkan dalam perencanaan, dan juga pengelolaan program ini. bahkan, peraturan dan pelaksanaan program berjalan tanpa partisipasi dan transparansi publik.

“Ambisi yang hanya mengejar target kuantitas, terbukti telah mengabaikan standar akuntabilitas, keamanan, dan keselamatan anak. Program ini dijalankan terburu-buru untuk pencitraan politik, bukan perlindungan dan pemenuhan gizi anak. Anak-anak kita adalah pemimpin masa depan bangsa, ia bukan prajurit yang bisa dikorbankan,” tambah Ubaid.

Read Entire Article