Liputan6.com, Jakarta Gelandang AC Milan, Adrien Rabiot, mengaku kecewa setelah timnya hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Juventus di Allianz Stadium, Senin (6/10/2025) dini hari WIB. Bagi Rabiot, hasil tersebut terasa mengecewakan karena Milan memiliki peluang untuk meraih kemenangan.
Pertandingan itu menjadi momen emosional bagi pemain asal Prancis tersebut. Ini merupakan kali pertama Rabiot kembali ke Turin sejak meninggalkan Juventus pada musim panas 2024.
Rabiot yang kini berusia 30 tahun sempat membela Bianconeri selama lima tahun sebelum melanjutkan kariernya bersama Marseille dan kemudian pindah ke Milan. Ia mengaku merasa senang bisa kembali ke stadion yang memberinya banyak kenangan.
Namun, kebahagiaan itu tak sepenuhnya lengkap karena Milan gagal mencetak gol. Rabiot merasa seharusnya timnya bisa membawa pulang tiga poin dari laga tersebut.
Momen Emosional Rabiot Kembali ke Allianz Stadium
Rabiot tidak menutupi bahwa laga kontra Juventus memiliki arti spesial baginya. Ia menyebut suasana pertandingan membawa banyak kenangan karena sebagian besar pemain dan staf di kubu lawan masih dikenalnya dengan baik.
Meski begitu, Rabiot tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi Milan. Ia menyebut duel melawan mantan timnya itu sebagai pengalaman yang membangkitkan emosi sekaligus menambah motivasi untuk menang.
“Itu adalah malam yang penuh emosi. Saya mengenal banyak pemain Juventus, stadion, staf, bahkan pelatih Tudor,” ujar Rabiot kepada DAZN, dikutip dari PianetaMilan.
“Saya sangat senang bisa kembali ke sini. Saya ingin menang, tetapi begitulah sepak bola — kami akan terus melanjutkan perjalanan kami,” lanjutnya.
Rabiot Kecewa Milan Gagal Manfaatkan Peluang
Meski mengakui permainan berjalan seimbang, Rabiot tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. Milan sebenarnya menciptakan beberapa peluang emas, termasuk kegagalan Christian Pulisic mengeksekusi penalti di awal babak kedua.
Menurut Rabiot, kegagalan memanfaatkan peluang menjadi faktor utama yang membuat Rossoneri kehilangan kesempatan besar untuk menang. Ia menegaskan timnya harus tampil lebih tajam di laga-laga berikutnya.
“Saya marah karena kami seharusnya bisa menang. Kami punya beberapa peluang tetapi ada sesuatu yang kurang,” kata Rabiot.
“Kami harus berbuat lebih baik dan berkembang sebagai tim. Ini baru awal musim, tetapi kemenangan di sini seharusnya menjadi hasil yang penting,” ujarnya menambahkan.
Evaluasi Rabiot terhadap Permainan Milan
Selain menyoroti penyelesaian akhir, Rabiot juga menilai ada aspek taktikal yang perlu diperbaiki. Ia menyebut Milan kurang memanfaatkan ruang dan kedalaman serangan dengan baik.
Gelandang berpengalaman itu meminta rekan-rekannya lebih agresif di depan gawang dan lebih efisien dalam mengambil keputusan akhir. Menurutnya, hasil imbang ini menjadi pelajaran berharga agar tim lebih tajam di pertandingan selanjutnya.
“Kami tidak cukup memanfaatkan ruang yang ada, dan di depan gawang kami harus lebih baik — umpan terakhir, tembakan, bola kedua, dan agresivitas,” ucap Rabiot.
“Satu poin memang cukup, tetapi kami bisa melakukan lebih banyak untuk menang,” tutupnya.