Liputan6.com, Jakarta - Legenda Manchester United Wayne Rooney kembali meradang usai tren negatif masih dialami oleh klub lamanya. Setan Merah harus tertunduk lesu usai dipermalukan Brentford dengan skor 1-3, Sabtu (26/9/2025).
Kemarahan Rooney tak sekedar mengkritik kinerja sang juru latih Ruben Amorim, namun juga khawatir akan masa depan anaknya. Saat ini, kedua anak Rooney sedang menimba ilmu bersama akademi Setan Merah.
"Saya punya dua anak (di akademi) klub sepak bola itu dan saya sangat berharap (hasil negatif) ini tidak memengaruhi apa yang mereka lakukan," ujar Rooney. "Apa yang saya lihat di klub sepak bola itu bukanlah Manchester United."
Meski tak punya karier yang mentereng dalam dunia kepelatihan, sosok yang kini berusia 39 tahun tersebut juga sadar diri. Baginya, Amorim sudah tak ada tempat lagi untuk bertahan lebih lama di Old Trafford.
Spurs dan Man United memasuki pertandingan dengan satu tujuan yaitu final Liga Eropa pekan depan. Kedua pelatih mengistirahatkan beberapa pemain utama dan melewati malam itu tanpa ada kekhawatiran akan cedera baru.
Punya Pengalaman Serupa dan Sadar Diri
Gemilangnya karier Rooney sebagai pemain tak membuatnya jadi seorang juru taktik yang andal. Meski begitu, ia sadar apabila tak mampu membawa sebuah klub menuju tangga kemenangan dan memilih untuk mundur.
"Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya telah mencoba menjadi manajer dan hasilnya tidak terlalu bagus, jadi saya mengerti," tutur Rooney. "Ruben Amorim seusia saya, dia masih manajer muda dan saya yakin dia punya masa depan cerah."
"Sejujurnya saya berharap dia bisa membalikkan keadaan, tapi setelah semua yang saya lihat, sejujurnya, saya tidak yakin akan hal itu," Rooney melanjutkan.
Sejauh musim 2025/2026 ini, Manchester United baru mengumpulkan 7 poin dan bertengger di peringkat 14 Premier League. Mereka juga tak ikut serta dalam kompetisi Eropa.
Bukan Manchester United yang Ia Kenal
Dalam beberapa musim terakhir, performa Setan Merah benar-benar anjlok. Rooney sendiri mengaku bahwa ia tak melihat lagi identitas permainan MU yang sempat dibela pada beberapa tahun belakangan.
"Saya tidak mengenali lagi klub sepak bola itu secara keseluruhan," ungkap Rooney. "Saya tidak melihat pemain bertarung, saya tidak melihat karakter, saya tidak melihat keinginan untuk menang. Jiwa (kemenangan) telah pergi dari klub."
Selama dinahkodai oleh Ruben Amorim, Setan Merah baru merasakan 9 kemenangan dalam total 33 laga yang telah dijalani. Musim lalu, mereka harus puas finis di peringkat ke-15 dan mengalami 18 kekalahan di liga.
Berdampak ke Seluruh Aspek Klub
Dampak dari buruknya performa Setan Merah tak hanya dirasakan oleh fans semata. Lebih jauh dari itu, tren negatif ini membuat MU kehilangan pamornya dan berdampak pada aspek-aspek internal klub.
"Apa yang terjadi, ini bukan sepenuhnya salah manajer. Para pemain, mereka tidak pantas memakai seragam itu dan itu menyakitkan," jelas Rooney. "Saya melihatnya setiap hari. Saya melihat staf kehilangan pekerjaan, orang-orang keluar dari pekerjaan."
Ruben Amorim dinilai sudah tak memiliki banyak waktu untuk merubah nasibnya di Old Trafford. Laga Premier League selanjutnya melawan Sunderland, Sabtu (4/10/2025) diprediksi akan jadi penentuan dalam perjalanan kariernya bersama MU.