Jadi intinya...
- Wanda Hamidah kembali setelah gagal mencapai Gaza dalam misi kemanusiaan.
- Kendala teknis dan blokade laut menghambat perjalanan kapal ke Gaza.
- Wanda berencana kembali ke Gaza dengan kapal sendiri dari Indonesia.
Liputan6.com, Jakarta Wanda Hamidah akhirnya menginjak kembali Tanah Air setelah berjuang selama 35 hari dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla demi membantu penduduk Palestina. Langkah ini terpaksa ia ambil, setelah gagal melanjutkan perjalanan ke Gaza. Kendala teknis dan blokade menjadi alasan kapal-kapal tidak bisa berlayar lebih jauh.
Momen kepulangan ini disambut haru oleh para sahabat, keluarga, dan kerabat dekat di Bandara Soekarno Hatta.
“Terima kasih kepada teman-teman jurnalis, wartawan, dan seluruh rakyat Indonesia yang tidak berhenti mengirimkan doa untuk keselamatan kami,” seperti dilansir dari tayangan Hot Shot yang dibagikan kanal Youtube SCTV, Senin, (6/10/2025).
Dalam momen kepulangannya, Wanda juga menceritakan lika-liku saat berusaha menembus Gaza melalui jalur laut. Wanda Hamidah berangkat ke Gaza bersama dua warga Indonesia lainnya dalam Global Sumud Flotilla. Kedatangannya ke Gaza merupakan bentuk bantuan kemanusiaan yang berupa seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan peralatan bayi.
Ratusan orang menyambut kepulangan empat aktivis asal Portugal. Mereka sempat ditahan Israel setelah mencoba menembus blokade Laut Gaza lewat aksi Global Sumud Flotilla.
Kondisi Wanda Sebelum Gagal Mencapai Gaza
Bentuk upaya maksimal telah dilakukan di Porto Palo, Italia hingga akhirnya bertemu dengan Fathur salah satu pejuang dari Indonesia. Di sana ia bertemu dengan Fathur dengan kondisi kapal yang tidak memungkinkan untuk berlayar lagi.
“Saya dan Fathur terpaksa kembali karena kondisi kapal yang sama-sama tidak memungkinkan dan mungkin khawatir bahwa kami akan berlayar sendirian,” katanya.
Wanda Hamidah juga bertemu dengan kapal-kapal lainnya seperti Maroko, Algeria, Bahrain, Oman, dan Tunis. Mereka harus menelan rasa kecewa karena tidak ada lagi kapal yang berlayar menuju Gaza pada saat itu.
Meski menempuh perjalanan berliku dan gagal mencapai tujuan akhir, Wanda Hamidah tak menyerah dan berniat untuk berjuang kembali ke Gaza dengan membawa kapal sendiri dari Indonesia.
Masih Ingin Berjuang untuk Gaza
Banyaknya rintangan tidak membuat Wanda menyerah. Ia bahkan berniat kembali untuk berjuang menembus Gaza. Ia berkata bahwa ini bukan akhir dari sebuah perjuangan.
Wanda dan Fathur juga sudah memiliki keinginan untuk membeli kapal sendiri dari Indonesia.
“Insya Allah suatu hari nanti akan segera membeli kapal sendiri,” katanya. Pembelian kapal ini sebagai bentuk evaluasi dari perjalanan ini. “Kita datang ke Spanyol, Italia, atau beli kapal langsung di Indonesia untuk kita layarkan, sehingga tidak bergantung dengan kapal-kapal negara lain,” ungkapnya.
Dengan adanya kapal dan kapten terbaik dari Indonesia akan mempermudah pejuang-pejuang mujahid dan mujahadah yang akan memberi bantuan ke Gaza, Palestina. “InsyaAllah kita akan punya kapal sendiri yang bisa membantu pelayaran serta membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan di Gaza,” tambahnya.
Bertambahnya Jumlah Aktivis
Selama mengikuti pelayaran Flotilla, Wahda membagikan ceritanya pada akun Instagram pribadinya @wandahamidahbsa. Menurut caption unggahannya, pelatihan para aktivis kemanusiaa dalam misi Global Sumus Flotilla yang resmi dimulai pada tanggal 3 September 2025.
Diberitakan sebelumnya, Wanda yang merupakan bagian dari panitia melalui Indonesian Global Peace Convoy (IGPC), mengatakan jumlah aktivis yang hadir melampaui harapan sampai membuat panitia Global Sumud Flotilla terkejut. Perkiraan awal sebanyak 120 orang, tapi kemudian tembus hingga 300 peserta yang siap mengikuti pelatihan.
Menurut unggahan Wanda, para aktivis datang dari 44 negara yang berbeda. Di antaranya Turki, Maroko, Jerman, Bahrain, Afrika Selatan, dan perwakilan dari Malaysia.
“Saya merasa terharu melihat orang-orang yang hebat dan hati yang indah ini,” kata dia. (Aisyah Ichsani Maulida/ Liputan6.com)