Liputan6.com, Jakarta Villarreal dan Juventus kembali berjumpa di ajang Liga Champions 2025/2026. Laga fase liga ini akan dimainkan di Estadio de la Ceramica pada Kamis, 2 Oktober 2025, pukul 02.00 WIB. Pertemuan ini menghadirkan dua tim dengan sejarah Eropa yang kontras, tetapi sama-sama punya ambisi besar untuk melangkah jauh.
Sejarah mencatat, duel terakhir mereka terjadi pada babak 16 besar musim 2021/22. Setelah bermain imbang 1-1 di Spanyol, Villarreal membuat kejutan dengan menundukkan Juventus 3-0 di Turin. Gerard Moreno menjadi pencetak gol pembuka dalam kemenangan bersejarah tersebut. Kini, keduanya bertemu lagi dengan kondisi yang cukup berbeda.
Villarreal datang sebagai tim yang baru kembali ke Liga Champions setelah absen semusim, sementara Juventus membawa reputasi sebagai salah satu klub dengan tradisi panjang di kompetisi ini. Pertandingan pun diprediksi berlangsung ketat, dengan masing-masing tim punya catatan menarik ketika menghadapi lawan dari negara yang berbeda.
Villarreal Tangguh di Kandang
Bagi Villarreal, ini adalah partisipasi kelima mereka di Liga Champions. Musim terakhir mereka hadir pada 2021/22, ketika berhasil melaju hingga semifinal. The Yellow Submarine absen dari Eropa musim lalu, tetapi sebelum itu mereka masih bisa menembus babak 16 besar Liga Europa 2023/24.
Meski begitu, Villarreal belum memulai fase liga musim ini dengan baik. Mereka kalah 0-1 dari Tottenham pada matchday 1, yang sekaligus menjadi kekalahan ketiga beruntun mereka di Liga Champions. Kendati demikian, catatan kandang Villarreal tetap tangguh. Mereka hanya kalah sekali dari sembilan laga terakhir di kompetisi Eropa di Estadio de la Ceramica (menang 6, imbang 2).
Catatan mereka melawan tim Italia pun cukup positif. Dari 12 laga kandang kontra wakil Serie A, Villarreal hanya menelan dua kekalahan (menang 7, imbang 3). Statistik ini membuat tuan rumah punya kepercayaan diri tinggi menghadapi Juventus.
Juventus Punya Tradisi Panjang
Juventus hadir di Liga Champions untuk ke-25 kalinya, mempertegas status mereka sebagai klub Italia dengan partisipasi terbanyak di ajang ini. Akan tetapi, performa mereka dalam beberapa musim terakhir kerap naik-turun. Musim lalu, mereka finis di peringkat 20 fase liga dengan catatan tiga kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan, lalu tersingkir di play-off melawan PSV Eindhoven.
Pada matchday 1, Juventus berhasil menghindari kekalahan lewat drama di menit akhir. Dua gol di masa tambahan waktu membuat mereka menahan imbang Borussia Dortmund 4-4 di Turin. Itu sekaligus menjadi hasil imbang keempat dari enam laga terakhir mereka di fase liga Liga Champions.
Secara keseluruhan, Juventus hanya memenangkan tiga dari 12 pertandingan terakhir di fase liga, dan hanya lima kemenangan dari 19 laga terakhir di Liga Champions. Kendati punya catatan cukup baik melawan tim Spanyol di fase grup/league phase (menang 4, imbang 2, kalah 1 dari 7 laga terakhir), konsistensi menjadi tantangan besar yang harus segera mereka pecahkan jika ingin kembali disegani di Eropa.
Sumber: UEFA.com