Liputan6.com, Jakarta Bayer Leverkusen dan PSV Eindhoven bersiap melanjutkan perjalanan mereka di Liga Champions 2025/2026. Kedua tim akan berjumpa pada matchday 2 fase liga di BayArena, Kamis, 2 Oktober 2025 pukul 02.00 WIB. Laga ini menghadirkan dua tim dengan sejarah panjang di Eropa, meski pertemuan mereka jarang terjadi.
Catatan menunjukkan, Leverkusen dan PSV terakhir kali berjumpa pada Piala UEFA musim 1994/95. Saat itu, Leverkusen menang dramatis 5-4 di kandang, lalu menahan imbang 0-0 saat bertandang ke Eindhoven. Kini, setelah lebih dari dua dekade, mereka kembali bertemu dalam konteks yang berbeda: Liga Champions modern dengan sistem fase liga.
Leverkusen datang dengan rekor impresif melawan tim asal Belanda. Mereka tidak terkalahkan dalam tujuh laga (4 menang, 3 imbang), termasuk kemenangan telak 4-0 atas Feyenoord musim lalu. Sementara itu, PSV masih kesulitan saat menghadapi klub Jerman, hanya satu kali menang dalam 20 laga tandang di Jerman, dan kemenangan itu sudah berumur hampir setengah abad.
Tradisi Kuat Leverkusen di Kandang
Leverkusen tampil untuk ke-15 kalinya di Liga Champions. Musim lalu, pasukan Xabi Alonso sempat mengakhiri fase liga di peringkat keenam dengan catatan 5 kemenangan, 1 imbang, dan 2 kalah, tetapi mereka kemudian tersingkir oleh Bayern Munchen di babak 16 besar. Alonso pun meninggalkan klub untuk melatih Real Madrid, sebelum kursi pelatih akhirnya diberikan kepada Kasper Hjulmand pada awal September lalu.
Performa Leverkusen tetap stabil. Pada matchday 1, mereka bermain imbang 2-2 di markas Copenhagen, memperpanjang catatan hanya kalah dua kali dari 17 laga fase grup/league phase terakhir di kompetisi Eropa. Lebih mengesankan lagi, Die Werkself memenangi 14 dari 16 laga kandang terakhir mereka di fase grup Eropa, termasuk empat laga musim lalu tanpa kebobolan satu gol pun.
Kekuatan di BayArena jelas menjadi modal utama bagi Leverkusen. Dengan lini pertahanan yang solid dan tradisi kuat di kandang, tim asuhan Hjulmand dipandang lebih diunggulkan untuk meraih tiga poin penuh melawan wakil Belanda tersebut.
Rekor Suram PSV di Jerman
PSV datang sebagai juara Eredivisie untuk kali ke-26, sekaligus back-to-back juara di 2024/25. Mereka mencatatkan penampilan ke-19 di Liga Champions, terbanyak bersama Ajax di antara klub Belanda. Musim lalu, PSV sempat mengalahkan Juventus di babak play-off fase gugur, kemenangan knockout pertama sejak 2006/07, sebelum dihentikan Arsenal di 16 besar.
Sayangnya, awal musim ini berjalan berat. Pada matchday 1, mereka kalah 1-3 di kandang dari tim debutan Union Saint-Gilloise. Statistik juga tidak berpihak: dari 11 laga tandang terakhir di Eropa, PSV hanya menang dua kali. Lebih buruk lagi, rekor mereka di Jerman nyaris selalu suram, terakhir kali menang tandang di negeri itu terjadi pada 1977 melawan Eintracht Braunschweig.
Meski begitu, laga PSV di Liga Champions biasanya sarat gol. Dalam 10 pertandingan terakhir mereka di kompetisi ini, total 43 gol tercipta, rata-rata 4,3 gol per pertandingan. Itu artinya, duel melawan Leverkusen berpotensi menghadirkan drama dan pesta gol, meski peluang PSV untuk meraih kemenangan di BayArena terbilang tipis.
Sumber: UEFA.com