Liputan6.com, Jakarta - Ganda Indonesia Aldila Sutjiadi/Janice Tjen melaju ke babak perempat final Suzhou Open 2025 usai mengalahkan Li Yu-yun/Elena Pridankina (Chinese Taipei/Rusia) 6-2, 6-4, Senin (29/9/2025).
Aldila/Janice selanjutnya menghadapi pemenang duel Varvara Lepchenko/Tang Qianhui (Amerika Serikat/China) vs Linda Fruhvirtova/Viktorija Golubic (Republik Ceko/Swiss).
Sebelum itu, Janice juga bakal bersua Lepchenko pada putaran pertama nomor tunggal. Duel tersebut dijadwalkan berlangsung Selasa (30/9/2025) pagi WIB.
Janice mencapai babak utama Suzhou Open 2025 setelah menyisihkan Qu Yihan (6-2, 6-1), dan Kyoka Okamura (7-6(3), 6-2) pada dua putaran kualifikasi. Capaian tersebut melanjutkan tren positif yang ditunjukkannya pada tahun ini.
Janice Tjen berpaling ke Suzhou usai mencapai babak utama China Open 2025 level WTA 1000 di Beijing. Saat itu dia juga sukses melewati dua fase penyisihan. Sayang Janice Tjen langsung kandas di putaran pertama usai dikalahkan Aliaksandra Sasnovich 7-6(4), 5-7, 1-6.
Kabar membanggakan datang dari dunia tenis Indonesia. Nama Janice Tjen kini jadi sorotan setelah tampil luar biasa di Sao Paulo Open 2025. Meski harus puas sebagai runner-up usai kalah dari petenis Prancis Tiantosa Rakotomanga dengan skor 3-6 dan 4-6...
Rapor Impresif Janice Tjen
Tahun ini Janice Tjen mencapai sembilan final turnamen level ITF dan memenangkan sembilan gelar. Dia turut menembus Grand Slam US Open dan melaju hingga babak kedua setelah menaklukkan unggulan 24 Veronika Kudermetova pada fase pertama.
Janice Tjen lalu mencapai final Sao Paolo Open 2025 yang memiliki level 250 pada debut di turnamen WTA.
Rapor itu membuatnya mengalami peningkatan lebih dari 470 tingkat dibanding posisinya pada akhir 2024, saat masih menempati urutan 578 dunia.
Sejarah Janice Tjen
Capaian tersebut turut menempakan Janice Tjen ke dalam buku sejarah. Dia menjadi petenis Indonesia ketiga yang mencapai final WTA di era tenis modern mengikuti jejak Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja.
Sebelumnya, Janice juga mencatatkan sejarah dengan mengakhiri penantian panjang Indonesia akan kehadiran petenis tunggal putri di Grand Slam, setelah terakhir kali diwakili oleh Angelique Widjaja pada US Open 2004.