Liputan6.com, Jakarta Electronic Arts (EA), pembuat game populer seperti FIFA (sekarang FC26), Battlefield, dan The Sims, resmi diakuisisi oleh kelompok investor dalam kesepakatan yang disebut sebagai pembelian berbasis ekuitas swasta terbesar sepanjang sejarah. Nilai akuisisi ini mencapai 55 miliar dolar, menjadikannya rekor baru dalam dunia investasi teknologi dan hiburan digital.
Kelompok investor ini terdiri dari beberapa pihak ternama, termasuk Public Investment Fund (PIF) milik pemerintah Arab Saudi, firma investasi yang dikelola Jared Kushner, menantu mantan Presiden AS Donald Trump, serta Silver Lake Partners. Kesepakatan ini memberikan nilai sebesar 210 dolar per saham kepada para pemegang saham EA.
Dengan nilai tersebut, akuisisi EA melampaui rekor sebelumnya, yakni pembelian perusahaan utilitas Texas TXU pada 2007 senilai 32 miliar dolar, yang selama ini tercatat sebagai leveraged buyout terbesar di dunia.
PIF Perkuat Cengkeraman di Industri Game
Public Investment Fund (PIF), yang sebelumnya sudah memiliki 9,9% saham di Electronic Arts, akan melanjutkan investasinya dan memperkuat posisi sebagai pemangku kepentingan utama. Langkah ini sejalan dengan strategi agresif PIF dalam memperluas portofolio di sektor hiburan dan teknologi digital.
Analis Raymond James, Andrew Marok, menilai langkah ini bukan hal mengejutkan. “Sejak 2022, PIF sangat aktif di pasar video game, dengan mengambil saham minoritas di berbagai penerbit game besar, serta membeli perusahaan seperti ESL, FACEIT, dan Scopely,” tulisnya. Menurut Marok, akuisisi EA menjadi langkah terbesar PIF sejauh ini melalui unit investasinya, Savvy Gaming Group.
Selain di EA, PIF juga tercatat sebagai investor minoritas di Nintendo, memperlihatkan ambisi besar Arab Saudi untuk menjadi pemain utama di industri hiburan interaktif global.
Tantangan Regulasi dan Dukungan Politik
Meskipun berpotensi mengubah peta industri game dunia, kesepakatan ini masih harus melewati persetujuan regulator keamanan nasional Amerika Serikat melalui Committee on Foreign Investment (CFIUS). Keterlibatan dana investasi Saudi membuat proses ini sensitif, tetapi analis memperkirakan peluang persetujuan tetap tinggi.
Salah satu alasannya adalah dukungan kuat dari Jared Kushner, serta kemungkinan sikap positif dari mantan Presiden Donald Trump terhadap investasi Saudi. Trump diketahui memiliki hubungan bisnis dengan pihak Saudi melalui penyelenggaraan turnamen LIV Golf di klub-klub miliknya sejak 2021, setelah PGA Tour menarik diri pasca peristiwa penyerbuan Capitol oleh para pendukung Trump.
Kesepakatan ini juga mencerminkan daya tarik besar industri video game bagi investor global. Pasar yang terus berkembang pesat membuat sektor ini menjadi target utama akuisisi bernilai tinggi di era digital.
Persaingan Ketat dan Strategi Pergi Privat
Langkah EA untuk menjadi perusahaan privat dipandang sebagai strategi untuk melakukan restrukturisasi tanpa tekanan pasar saham. Meski masih memiliki basis penggemar yang besar, pendapatan tahunan EA stagnan dalam tiga tahun terakhir, hanya berkisar antara 7,4 miliar hingga 7,6 miliar dolar.
Industri ini juga kian kompetitif setelah Activision Blizzard diakuisisi Microsoft senilai 69 miliar dolar pada 2023. Di sisi lain, para pemain besar lain seperti Epic Games terus memperluas pengaruh melalui game mobile yang menjangkau pasar luas.
Kesepakatan ini juga menandai langkah besar kedua bagi Silver Lake dalam waktu singkat, setelah sebelumnya terlibat dalam kemitraan dengan Oracle untuk mengambil alih pengawasan operasi TikTok di Amerika Serikat.
Meskipun detail final kesepakatan TikTok belum terungkap, keterlibatan Silver Lake memperlihatkan pola investasi mereka pada perusahaan teknologi dengan basis pengguna global yang besar.