
Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya hingga Selasa siang telah menerima 62 kantong jenazah korban tragedi ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Kepala Biddokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Khusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa proses identifikasi tengah dikebut.
“Insya Allah hari ini sudah ada hasil DNA yang keluar. Rekonsiliasi dijadwalkan pukul 15.00 WIB, dan kami berharap setelah maghrib sudah bisa disampaikan hasilnya,” ujarnya dikutip dari Antara, (7/10).
Menurut Khusnan, sebagian hasil uji DNA dari Laboratorium DNA Mabes Polri di Jakarta telah tiba di RS Bhayangkara untuk tahap pencocokan lanjutan.
Metode DNA menjadi kunci utama mengungkap identitas korban yang tidak bisa dikenali lewat sidik jari, foto panoramik gigi, atau barang pribadi.
“Begitu hasil lab DNA keluar semua, artinya identitas korban sudah fix, tidak ada lagi keraguan,” tegasnya.
Ia menambahkan, seluruh jenazah yang membutuhkan uji DNA dikirim ke Jakarta. Prosesnya bisa memakan waktu antara tiga hari hingga dua minggu, tergantung kompleksitas sampel.
“Ada yang cepat, ada yang lama. Misalnya kasus kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, proses DNA-nya sampai dua minggu. Tapi Alhamdulillah, untuk kasus ini hasilnya relatif cepat, tiga hari sudah keluar,” tutur Khusnan.
Dari total 62 kantong jenazah, tujuh di antaranya berisi potongan tubuh, sementara sisanya merupakan jenazah utuh yang masih menunggu hasil pencocokan identitas. (Ant/Z-10)