Liputan6.com, Jakarta Kekalahan telak 5-2 dari Atletico Madrid menjadi salah satu momen paling menyakitkan dalam sejarah Real Madrid. Namun, tak butuh waktu lama bagi skuad Xabi Alonso untuk mengalihkan fokus. Hanya 19 jam setelah peluit akhir derby, Los Blancos sudah naik pesawat menuju Kazakhstan.
Perjalanan sejauh 4.000 mil ini bukan sekadar agenda pertandingan, tapi juga menjadi semacam “terapi” untuk membangkitkan moral tim. Madrid akan menghadapi Kairat Almaty, klub debutan Liga Champions dari Asia Tengah, dalam laga yang mencetak sejarah baru.
Pertandingan ini bukan hanya soal tiga poin, tapi juga tantangan psikologis bagi skuad Madrid setelah menderita kekalahan memalukan yang belum pernah terjadi dalam 75 tahun terakhir. Dari Eropa Barat hingga Asia Tengah, perjalanan ini menjadi simbol reaksi cepat Los Blancos.
Kini, perhatian tertuju pada bagaimana tim asuhan Alonso merespons. Dari kekalahan paling menyakitkan, menuju panggung baru yang belum pernah dijajal: Almaty, kota bersejarah yang jadi tuan rumah laga Liga Champions paling timur sepanjang sejarah.
Real Madrid Jalani Perjalanan Unik ke Asia Tengah
Setelah ditekuk Atletico 5-2, Real Madrid tak punya waktu lama untuk merenung. Kurang dari satu hari, skuad langsung bertolak dari Bandara Barajas di Madrid menuju Almaty, Kazakhstan. Penerbangan delapan jam itu membawa mereka ke lokasi dengan perbedaan waktu tiga jam dari Spanyol.
Media Spanyol seperti Diario AS menyebut perjalanan ini sebagai “terapi di ketinggian 30.000 kaki,” sementara Marca menilai waktunya tidak ideal bagi tim yang baru saja babak belur di derby. Namun bagi Alonso, momentum ini adalah kesempatan emas untuk memulai babak baru.
Setibanya di Almaty, skuad Madrid disambut hangat oleh warga lokal. Mereka memainkan lagu tema Liga Champions dengan alat musik tradisional Kazakh seperti dombra dan zhetygen, sebuah sambutan yang memadukan budaya lokal dan semangat Eropa.
Rombongan kemudian menuju hotel bintang lima InterContinental Almaty untuk beristirahat. Dengan suhu mencapai 27 derajat Celsius dan panorama pegunungan Tian Shan, Almaty menawarkan kontras total dari atmosfer tegang di Metropolitano.
Kairat Almaty Siap Tulis Sejarah di Liga Champions
Bagi Kairat Almaty, laga ini adalah tonggak sejarah. Untuk pertama kalinya dalam 71 tahun berdiri, mereka tampil di fase grup Liga Champions. Klub asal Kazakhstan ini lolos setelah melewati jalur kualifikasi panjang, menyingkirkan Olimpija Ljubljana, KuPS, Slovan Bratislava, dan Celtic lewat adu penalti.
Kairat memang memiliki tradisi kuat di liga domestik, tapi di level Eropa mereka belum pernah melangkah sejauh ini. Kehadiran Real Madrid menjadi momen terbesar sepanjang sejarah klub dan sepak bola Kazakhstan.
Federasi Sepakbola Kazakhstan sendiri baru bergabung dengan UEFA pada 2002. Sejak itu, hanya Astana yang pernah tampil di fase grup Liga Champions. Kini, Kairat punya kesempatan menorehkan kisah baru di stadion berkapasitas 25.000 penonton yang akan penuh sesak menyambut laga bersejarah ini.
Pelatih Kairat berharap dukungan publik lokal bisa menjadi kekuatan tambahan. “Kami akan menikmati momen ini, tapi tetap ingin memberikan perlawanan terbaik,” ujarnya sebelum pertandingan.
Tantangan Jarak, Waktu, dan Mental bagi Los Blancos
Jarak sejauh 4.000 mil dan perubahan zona waktu tentu bukan hal ideal bagi tim yang baru saja terpukul secara emosional. Namun, Xabi Alonso menegaskan pentingnya reaksi cepat. “Kekalahan itu menyakitkan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kami bangkit,” katanya.
Perjalanan panjang ini juga menjadi ujian fisik dan mental. Madrid harus menyesuaikan diri dengan suhu lebih hangat dan waktu tidur yang berubah, hanya beberapa hari setelah laga intens melawan rival sekota.
Dengan latar sejarah kemenangan mereka di Eropa, Madrid jarang menghadapi situasi seperti ini. Dari juara lima edisi awal Piala Eropa hingga treble beruntun 2016–2018, mereka selalu menemukan cara untuk menulis bab baru. Kini, panggung Asia Tengah menjadi medan berikutnya untuk menunjukkan karakter sejati mereka.
Laga melawan Kairat bukan sekadar duel formalitas, tapi momen untuk mengembalikan marwah klub setelah kekalahan paling memalukan dalam beberapa dekade.
Laga Liga Champions Paling Timur dalam Sejarah
Pertandingan di Almaty akan mencetak rekor tersendiri. Belum pernah ada laga Liga Champions yang digelar sejauh ini ke arah timur, dengan garis bujur mendekati New Delhi, India. Hanya empat jam berkendara dari perbatasan China, laga ini menegaskan betapa globalnya kompetisi antarklub Eropa.
Kairat mungkin underdog, tapi semangat mereka tinggi. Mereka juga sedang bersaing ketat di liga domestik, hanya tertinggal satu poin dari Astana. Dengan kondisi fisik prima dan dukungan ribuan suporter, Kairat siap memberi kejutan.
Sementara Madrid akan berusaha menjadikan laga ini sebagai titik balik. Tiga poin dari Almaty bukan hanya modal di klasemen, tapi juga bukti bahwa juara Eropa 15 kali ini masih punya daya juang luar biasa di tengah ujian.
...